Anies Dipastikan Kantongi Tiket Capres 2024, Cawapresnya Harus Kuat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dengan secara terbukanya dukungan yang disampaikan Partai Demokrat dan PKS terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024, dapat dipastikan Anies jadi salah satu kandidat Capres 2024. Namun untuk siapa cawapres pendamping Anies, ini yang menjadi tantangannya.
Terkait hal tersebut, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, penentuan cawapres untuk Anies tidak menjadi hambatan bagi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk bersatu mengusung Anies, apalagi Anies pun telah menentukan kriterianya.
"Kelihatannya (cawapres jadi hambatan koalisi) enggak ya, kan sudah disampaikan terserah Anies Baswedan, jadi nampaknya benar-benar itu. Anies kan sudah menyampaikan kriteria-kriterianya, tinggal diikutin aja," kata pria yang akrab disapa Hensat itu saat dihubungi, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Nasdem Tak Hadiri Deklarasi PKS Usung Anies Baswedan
Namun kata Hensat, cawapres itu harus benar-benar mendampingi Anies menghadapi semua tantangan kelak. Sehingga cawapres itu haruslah orang yang kuat dan pantang mundur mengingat kandidat lawan adalah penguasa/pemerintah.
"Salah satu kriteria cawapres selain yang sudah disampaikan Anies, harus bersama-sama menghadapi semua tantangan, harus maju terus, kuat, kan lawannya penguasa," ujarnya.
Yang pasti, Hensat memastikan bahwa berdasarkan perhitungan jumlah kursi ketiga partai itu, pencalonan Anies sudah final. Tinggal deklarasi, penandatanganan dokumen dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karena kata dia, dukungan dari Nasdem, Demokrat, dan PKS telah melengkapi jumlah minimal kursi atau presidential threshold pencalonan Anies, bahkan melampaui 28%.
"Tapi yang disampaikan konpers kemarin sudah clear sudah 28% lebih suara kursi atau presidential threshold Anies Baswedan," terangnya.
Oleh karena itu, pendiri lembaga riset KedaiKopi ini berharap, koalisi lain bisa segera mengumumkan siapa capres yang akan diusung. Kalau memang terjadi kebuntuan, mungkin bisa bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sudah memiliki kejelasan capresnya.
"Koalisi lain bisa mendeklarasikan calonnya, kedua mungkin kalau partai-partai lain yang ragu dengan calonnya bisa gabung dengan koalisi Anies ini, kan sudah pasti capresnya, jadi bisa juga gabung koalisi perubahan," tandas Hensat.
Terkait hal tersebut, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, penentuan cawapres untuk Anies tidak menjadi hambatan bagi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk bersatu mengusung Anies, apalagi Anies pun telah menentukan kriterianya.
"Kelihatannya (cawapres jadi hambatan koalisi) enggak ya, kan sudah disampaikan terserah Anies Baswedan, jadi nampaknya benar-benar itu. Anies kan sudah menyampaikan kriteria-kriterianya, tinggal diikutin aja," kata pria yang akrab disapa Hensat itu saat dihubungi, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Nasdem Tak Hadiri Deklarasi PKS Usung Anies Baswedan
Namun kata Hensat, cawapres itu harus benar-benar mendampingi Anies menghadapi semua tantangan kelak. Sehingga cawapres itu haruslah orang yang kuat dan pantang mundur mengingat kandidat lawan adalah penguasa/pemerintah.
"Salah satu kriteria cawapres selain yang sudah disampaikan Anies, harus bersama-sama menghadapi semua tantangan, harus maju terus, kuat, kan lawannya penguasa," ujarnya.
Yang pasti, Hensat memastikan bahwa berdasarkan perhitungan jumlah kursi ketiga partai itu, pencalonan Anies sudah final. Tinggal deklarasi, penandatanganan dokumen dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karena kata dia, dukungan dari Nasdem, Demokrat, dan PKS telah melengkapi jumlah minimal kursi atau presidential threshold pencalonan Anies, bahkan melampaui 28%.
"Tapi yang disampaikan konpers kemarin sudah clear sudah 28% lebih suara kursi atau presidential threshold Anies Baswedan," terangnya.
Oleh karena itu, pendiri lembaga riset KedaiKopi ini berharap, koalisi lain bisa segera mengumumkan siapa capres yang akan diusung. Kalau memang terjadi kebuntuan, mungkin bisa bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sudah memiliki kejelasan capresnya.
"Koalisi lain bisa mendeklarasikan calonnya, kedua mungkin kalau partai-partai lain yang ragu dengan calonnya bisa gabung dengan koalisi Anies ini, kan sudah pasti capresnya, jadi bisa juga gabung koalisi perubahan," tandas Hensat.
(maf)