Kunjungi Sekber Gerindra-PKB, Nasdem: Kami Tetap Bersama Demokrat-PKS

Jum'at, 27 Januari 2023 - 08:05 WIB
loading...
Kunjungi Sekber Gerindra-PKB,...
Waketum Partai Nasdem memastikan partainya tetap berkomitmen dalam koalisi bersama Partai Demokrat dan PKS. Foto: MPI/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali memastikan partainya tetap bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ini disampaikan setelah kunjungannya ke Sekretariat Bersama Gerindra-PKB yang dianggap sebagai sinyal retaknya koalisi Nasdem-Demokrat-PKS.

"Kebetulan kita merencanakan pertemuan ini sebelum ada pernyataan AHY itu. Jadi kita sudah rencanakan ini seminggu lalu," ujar Ahmad Ali usai berkunjung ke Kantor Sekretariat Bersama Gerindra dan PKB di Menteng Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).

Ahmad Ali mengaku baru membaca pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait dukungan kepada Anies Baswedan serta keinginan untuk membentuk Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan.



"Pernyataan AHY juga baru saya baca pagi tadi. Kunjungan ini tidak mengurangi apa-apa. Kami tetap bersama Demokrat dan PKS. Negeri ini besar sekali, semakin banyak sekretariat semakin bagus," kata Ahmad Ali

Ali menegaskan bahwa Nasdem hingga saat ini tetap berkomitmen dalam Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS. Namun Ali mengingatkan kembali bahwa politik sebagai sesuatu yang sangat cair dan dinamis.

"Hingga hari ini kami belum berpikir mencari koalisi alternatif, karena pembicaraan kami dengan PKS dan Demokrat sangat serius dan hampir rampung. Tapi politik itu sangat dinamis," pungkas Ahmad Ali.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkan pihaknya akan melakukan pertemuan politik di luar penjajakan Koalisi Perubahan.

“Tunggu saja dalam satu atau dua hari ini akan ada cerita. Ya ada berita. Bisa jadi kita mengambil langkah-langkah lain,” ujar Ahmad Ali, Selasa (24/1/2023) kepada awak media.

Ia menyebutkan Nasdem juga menyiapkan alternatif penjajakan koalisi partai politik lainnya untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Wacana tersebut, kata Ali, disampaikan lantaran hingga saat ini baik Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera belum juga memberikan dukungan pada Anies Baswedan secara resmi.

“Ketika kemudian ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” jelas Ali.

Lebih lanjut ia mengungkapkan sampai saat ini belum terbentuk resmi Koalisi Perubahan. “Katakan Nasdem, Demokrat, PKS sama-sama sudah menandatangani kesepakatan mengusung Anies calon presiden, itu namanya koalisi,” ungkap dia.

Apalagi kata Ahmad Ali banyak beredar apabila Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah sosok paling ideal sebagai figur calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

"Padahal, Nasdem tak ingin buru-buru membicarakan figur, dan mau agar penentuan cawapres dilakukan dengan melihat kriteria," tambah Ali.



Ali mengungkapkan bagi Partai Nasdem tidak penting siapa figur cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Menurutnya cawapres harus sesuai dengan kriteria dan menuntun Anies menjadi pemenang di Pilpres 2024.

“Kita tidak mau, jangan bicara dulu tentang orang. Jadi jangan kemudian ya saya bergabung, saya mau ini ya. Saya bergabung saya minta ini. Artinya ini kan mengunci. Pertanyaannya kalau tidak dengan itu apakah mau tetap dukung Anies. Jadi kalau itu tidak diterima Koalisi Perubahan tidak terjadi, artinya itu saling mengunci. Itu yang sejak awal saya katakan bahwa Nasdem menghindari itu," pungkas Ahmad Ali.

Sebagaimana diketahui, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada 3 Oktober 2022 lalu telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Calon Presiden untuk Pilpres 2024.

Ketiga partai tersebut berencana akan mendeklarasikan Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat tengah pada 10 November 2022 silam untuk memiliki kesamaan persepsi terkait Capres Anies Baswedan. Namun rencana tersebut urung dilaksanakan.

Tim dari koalisi perubahan disebutkan masih terus melakukan diskusi dan diharapkan dapat dirampungkan pada Februari 2023 mendatang.

Untuk kandidat Cawapres Anies Baswedan dari Partai Demokrat menjagokan nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedangkan dari PKS menjagokan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan (Aher). [Carlos Roy Fajarta]
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)