Nostalgia Dua Komandan Paspampres, Separuh Napas di Bundaran HI

Jum'at, 27 Januari 2023 - 06:00 WIB
loading...
A A A
Pelukan Doni

“Pak Doni terkenal keras, galak. Tapi sekeras dan segalak-galaknya Pak Doni, bukan marah yang mengada-ada. Selalu ada dasar. Setelah marah, diberi tahu salahnya di mana dan bagaimana seharusnya. Beliau memberi solusi sekaligus keteladanan. Terus terang, pola kepemimpinan pak Doni yang sampai sekarang menjadi mindset saya,” katanya.

Selama berinteraksi dengan Doni Monardo, Oni mengaku tidak pernah dimarahi. Sampai suatu ketika, Oni sempat bertanya, “Kenapa komandan tidak pernah memarahi saya.” Doni tersenyum, dan menjawab, “Ya itu artinya saya tidak pernah menemukan kesalahan yang kamu perbuat.”

Banyak hal yang ia petik dari pola kepemimpinan Doni Monardo. Sama seperti halnya Wahyu Hidayat, Dan Paspampres yang berasal dari Paskhas, yang menerapkan kepemimpinan ala Doni Monardo di satuan elit TNI-AU. Oni pun demikian. Saat ia kembali ke satuan Marinir TNI-AL, ia pun mewariskan pola kepemimpinan ala Doni Monardo kepada para prajurit yang dipimpinnya.

Ia menekankan ihwal asas profesionalitas Doni Monardo, tanpa tendensi lain. Itu yang selalu Doni Monardo doktrinkan kepada pasukannya. “Tidak heran, jika personality beliau bisa diterima di semua kalangan. Beliau benar-benar professional, tanpa tendensi apa pun. Memberikan kemampuan terbaik di setiap penugasan. Itu saja,” kata Oni pula.

Oni juga menilai Doni Monardo sebagai sosok yang konsisten. Doktrin lain yang Oni dapat dari Doni Monardo adalah, “Jangan sekali-kali mengambil atau memotong hak anggota. Dalam memimpin dan memberi tugas, pertimbangkan keluarganya, perut jangan sampai kosong. Ketika satuan tugas bergerak di depan, yang di belakang harus menyiapkan dukungan, jangan santai,” ujar lulusan AAL 1995 itu.

Pelajaran Trembesi

Seperti halnya Wahyu dan kebanyakan orang tahu, maka Oni Junianto pun paham ihwal kegetolan Doni Monardo menanam pohon. “Ketika kembali ke Marinir, saya juga sempat meminta pohon trembesi untuk menghijaukan Bumi Marinir Cilandak,” katanya.

Sampai hari ini pun, Oni termasuk “ketularan” getol menanam pohon. Sampai-sampai di kampungnya, di Bogor, ia gerakkan masyarakat untuk menanam pohon dan sebisa mungkin tidak menebang pohon. “Pak lurah pun saya kasih bibit pohon,” kata Oni sambil tertawa.

Warisan Grup D
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1622 seconds (0.1#10.140)