Prioritas Kodam III Siliwangi Hadapi Tiga Tantangan di 2023
loading...
A
A
A
Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah pembenahan di hilir dan penyadaran ke hulu. Ke hilir solusinya adalah teknologi terapan, memaksimalkan potensi sampah menjadi bahan berguna, salah satunya jadi energi. Di hulu sadarkan dan ingatkan serta fasilitasi masyarakat agar disiplin dalam pengelolaan.
Jejaring Kodam Siliwangi, tentunya mampu melakukan ini. Teknologi sudah ada, tinggal kita luaskan dan maksimalkan, bentuk komunitas, jaga dan kawal, serta dampingi. Berhasilkah? Harus optimis.
Keempat, profesionalitas prajurit adalah mutlak. Prajurit adalah garda pertahanan terdepan. Mereka tidak hanya bicara soal tempur ala militer, tapi juga “bertempur” dengan masalah di masyarakat. Prajurit profesional adalah prajurit yang memiliki moral, semangat pengabdian dan disiplin tinggi, bertanggung jawab serta menjunjung tinggi kehormatan militer.
Kualitas personal dan kesatuan akan selalu ditingkatkan, diperkuat sesuai kondisi kekinian. Pola konvensional yang berpadu dengan tantangan era digital. Oleh karena itu, modernisasi segala aspek baik sarana prasarana, termasuk modernisasi pola berpikir akan ditanamkan.
Kendati berada di tahun politik, tapi TNI tidak berpolitik. TNI hanya mengikuti dan mengawal politik yang sudah ditetapkan oleh negara. Untuk itu, jangan sampai ada yang mengotak atik dan memprovokasi. Kodam Siliwangi untuk wilayah Jawa Barat akan serius mengawal ini.
Akhirnya, sebagaimana ditekankan oleh Gubernur Lemhannas maka, tiga tantangan besar (politik identitas, misinformasi, hate speech), bisa diminimalisasi. Kita percaya, jika publik sudah sibuk dengan urusan domestiknya sendiri, akan kuat dengan sendirinya. Gaduh-gaduh politik biarlah selesai di ranah politik, tapi gaduh-gaduh soal ekonomi, pangan, lingkungan, itu adalah urusan kami.
Jejaring Kodam Siliwangi, tentunya mampu melakukan ini. Teknologi sudah ada, tinggal kita luaskan dan maksimalkan, bentuk komunitas, jaga dan kawal, serta dampingi. Berhasilkah? Harus optimis.
Keempat, profesionalitas prajurit adalah mutlak. Prajurit adalah garda pertahanan terdepan. Mereka tidak hanya bicara soal tempur ala militer, tapi juga “bertempur” dengan masalah di masyarakat. Prajurit profesional adalah prajurit yang memiliki moral, semangat pengabdian dan disiplin tinggi, bertanggung jawab serta menjunjung tinggi kehormatan militer.
Kualitas personal dan kesatuan akan selalu ditingkatkan, diperkuat sesuai kondisi kekinian. Pola konvensional yang berpadu dengan tantangan era digital. Oleh karena itu, modernisasi segala aspek baik sarana prasarana, termasuk modernisasi pola berpikir akan ditanamkan.
Kendati berada di tahun politik, tapi TNI tidak berpolitik. TNI hanya mengikuti dan mengawal politik yang sudah ditetapkan oleh negara. Untuk itu, jangan sampai ada yang mengotak atik dan memprovokasi. Kodam Siliwangi untuk wilayah Jawa Barat akan serius mengawal ini.
Akhirnya, sebagaimana ditekankan oleh Gubernur Lemhannas maka, tiga tantangan besar (politik identitas, misinformasi, hate speech), bisa diminimalisasi. Kita percaya, jika publik sudah sibuk dengan urusan domestiknya sendiri, akan kuat dengan sendirinya. Gaduh-gaduh politik biarlah selesai di ranah politik, tapi gaduh-gaduh soal ekonomi, pangan, lingkungan, itu adalah urusan kami.
(cip)
Lihat Juga :