Partai Gelora Dorong Anis Matta-Fahri Hamzah Maju Pilpres 2024

Minggu, 15 Januari 2023 - 11:09 WIB
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia bakal mendorong Anis Matta dan Fahri Hamzah maju menjadi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024. Anis menjabat Ketua Umum Partai Gelora, sedangkan Fahri sebagai wakil ketua umum.

"Dinamika capres dan cawapres saat ini masih bergerak dinamis dan cair. Tak hanya partai parlemen, partai baru juga turut serta mendorong kader internal untuk diusung dalam Pilpres 2024," kata Ketua Bapilu Partai Gelora Rico Marbun dalam keterangan pers, Minggu (15/1/2023).

Dia menuturkan, Partai Gelora akan mengomunikasikannya dengan partai parlemen dan nonparlemen. Menurut dia, Anis dan Fahri tidak bisa dipandang remeh atau sebelah mata karena Partai Gelora memiliki 700 ribu lebih kader di daerah yang valid meski sebagai partai baru.



"Kalau Partai Gelora jelas, punya 700 ribu lebih kader dibandingkan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang tidak punya partai. Maka kami tentu ingin mengajukan Pak Anis Matta dan Pak Fahri Hamzah sebagai capres dan cawapres," tuturnya.



Dia menuturkan, partai politik (parpol) harus berani mendorong kader internal untuk bisa maju di kontestasi Pilpres 2024. Sebab, dia mulai melihat fenomena adanya parpol yang tak mengusung kader internal maju di kontestasi politik lima tahunan itu.

Dia menuturkan, parpol sudah seharusnya regenerasi. "Regenerasi kepemimpinan terutama di nasional. Sekarang ini saya melihat, saya menangkap ada upaya sistematis bahwa justru tokoh-tokoh pimpinan parpol yang kita anggap sebagai kader terbaik nomor satu dari partai politik itu dikondisikan seakan-akan selalu lemah dibandingkan orang-orang luar," imbuhnya.

Menurut dia, jika masalah ini terus dilanjutkan, maka demokrasi Tanah Air bisa terus menyusut. Sebaliknya, dia tidak mengetahui apakah ada pihak mengkondisikan hal tersebut di masyarakat.

"Jadi kita tidak tahu, kalau menurut saya ini ada benturan. Ada benturan antara figuritas pimpinan parpol dengan opini yang entah dibangun dari mana. Kalau ini dibiarkan terus menerus, itu yang terjadi adalah susutnya kualitas demokrasi," pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More