Sejarah Hari Dharma Samudera Diperingati Setiap 15 Januari
Minggu, 15 Januari 2023 - 09:54 WIB
JAKARTA - Latar belakang dan sejarah Hari Dharma Samudera menarik untuk diketahui. Hari Dharma Samudera diperingati setiap tanggal 15 Januari.
Dilansir dari akun Instagram Dinas Sejarah Angkatan Laut , Hari Dharma Samudera merupakan bentuk penghormatan untuk mengenang jasa para pahlawan yang terlibat dalam pertempuran laut sejak masa perang kemerdekaan.
“Walaupun kondisi alutsista (alat utama sistem persenjataan, red) laut kita masih terbatas kala itu. Tapi tidak sedikit pun menyurutkan nyali para pahlawan laut kita untuk menegakkan kedaulatan negara yang dicintainya,” bunyi unggahan akun Instagram Dinas Sejarah Angkatan Laut, Minggu (15/1/2023).
Pada 4 April 1946 di Selat Bali, perahu-perahu nelayan yang telah dipersenjatai membawa pasukan ekspedisi lintas laut Jawa-Bali pimpinan Kapten Laut Markadi terlibat kontak senjata dengan dua Landing Craft Mechanized (LCM) Belanda. Pertemuan sengit terjadi kala itu.
Akhirnya, unsur patroli Belanda berhasil ditenggelamkan. Kemudian, pasukan Markadi sukses mendarat dengan selamat dan turut memperkuat kesatuan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Bali ketika itu.
Selanjutnya, pada 5 Januari 1947 di Teluk Cirebon, Kapal RI Gajah Mada yang sedang melaksanakan latihan gabungan dengan angkatan darat terlibat pertempuran dengan Kapal Korvet dan Destroyer milik angkatan laut Belanda. KRI Gajah Mada berhasil mengusir Korvet Hr.Ms Morotai dari perairan Cirebon.
Setelah itu, KRI Gajah Mada masih harus bertempur dengan musuh yang lebih kuat lagi, yakni Destroyer Hr.Ms Kortenaer . Pertemuan itu tidak seimbang, dan KRI Gajah Mada tenggelam.
Dilansir dari akun Instagram Dinas Sejarah Angkatan Laut , Hari Dharma Samudera merupakan bentuk penghormatan untuk mengenang jasa para pahlawan yang terlibat dalam pertempuran laut sejak masa perang kemerdekaan.
“Walaupun kondisi alutsista (alat utama sistem persenjataan, red) laut kita masih terbatas kala itu. Tapi tidak sedikit pun menyurutkan nyali para pahlawan laut kita untuk menegakkan kedaulatan negara yang dicintainya,” bunyi unggahan akun Instagram Dinas Sejarah Angkatan Laut, Minggu (15/1/2023).
Baca Juga
Pada 4 April 1946 di Selat Bali, perahu-perahu nelayan yang telah dipersenjatai membawa pasukan ekspedisi lintas laut Jawa-Bali pimpinan Kapten Laut Markadi terlibat kontak senjata dengan dua Landing Craft Mechanized (LCM) Belanda. Pertemuan sengit terjadi kala itu.
Akhirnya, unsur patroli Belanda berhasil ditenggelamkan. Kemudian, pasukan Markadi sukses mendarat dengan selamat dan turut memperkuat kesatuan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Bali ketika itu.
Selanjutnya, pada 5 Januari 1947 di Teluk Cirebon, Kapal RI Gajah Mada yang sedang melaksanakan latihan gabungan dengan angkatan darat terlibat pertempuran dengan Kapal Korvet dan Destroyer milik angkatan laut Belanda. KRI Gajah Mada berhasil mengusir Korvet Hr.Ms Morotai dari perairan Cirebon.
Setelah itu, KRI Gajah Mada masih harus bertempur dengan musuh yang lebih kuat lagi, yakni Destroyer Hr.Ms Kortenaer . Pertemuan itu tidak seimbang, dan KRI Gajah Mada tenggelam.
tulis komentar anda