TNI-Polri Diharapkan Bisa Tegas dan Terukur Berantas KKB Papua
Sabtu, 14 Januari 2023 - 14:09 WIB
JAKARTA - TNI-Polri diharapkan bisa bertindak tegas terukur dalam menindak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia (AMMI), Nurkhasanah.
Nurkhasanah menegaskan, pihaknya juga mengutuk keras penyerangan KKB yang melakukan penembakan pesawat carter dan pembakaran sekolah SMK di Kabupaten Pegunungan Bintang, sejak 7 Januari 2023.
"KKB ini sangat kejam. Menyerang warga sipil yang tidak bersalah. Merusak fasilitas umum yang dalam undang-undang internasional sangat dilarang untuk diserang sekalipun dalam keadaan perang. Belum lagi dari pihak aparat keamanan yang berjatuhan," kata Nurkhasanah dalam keterangannya, Sabtu (14/1/2023).
Baca juga: 2 Tukang Ojek Dibacok di Puncak Jaya, KKB Papua Pelakunya?
Atas dasar fakta tersebut, Nurkhasanah meminta TNI-Polri untuk menindak tegas KKB yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Juga menyelesaikan masalah KKB dengan strategi terukur. "KKB enggak punya rasa kemanusiaan dan pantas menerima hukuman yang setimpal," lanjutnya.
Nurkhasanah menilai, sejauh ini pemerintah telah berupaya menghadapi KKB dengan mengedepankan cara humanis. Mencoba mengedapankan dialog persaudaraan. Namun, menurutnya KKB tidak bergeming. Sebaliknya mereka semakin biadab menyerang di beberapa daerah Papua.
"Pendekatan humanis enggak membuat mereka sadar. Saatnya TNI Polri bersatu mengembalikan kondisi daerah-daerah seperti Kabupaten Pegunungan Bintang dan Nduga kondusif," terang Nurkhasanah.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melalui jajarannya untuk lebih tegas dalam menindak KKB di Papua.
"Memang harus dihadapi dengan lebih tegas lagi," kata Wapres kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Wapres menekankan, aksi KKB sejatinya terjadi di bagian kecil daerah di Papua. Hal itu berdasarkan tinjauan langsungnya beberapa saat lalu yang melakukan kunjungan kerja selama lima hari.
"Papua itu kondusif dan aman. Saya lima hari berputar-putar dari Jayapura, Merauke, Timika, Kaimana, sampai ke Biak. Kalaupun ada (KKB) itu sebenarnya di daerah kelompok kecil saja. Memang harus dihadapi dengan lebih tegas lagi," pungkasnya.
Nurkhasanah menegaskan, pihaknya juga mengutuk keras penyerangan KKB yang melakukan penembakan pesawat carter dan pembakaran sekolah SMK di Kabupaten Pegunungan Bintang, sejak 7 Januari 2023.
"KKB ini sangat kejam. Menyerang warga sipil yang tidak bersalah. Merusak fasilitas umum yang dalam undang-undang internasional sangat dilarang untuk diserang sekalipun dalam keadaan perang. Belum lagi dari pihak aparat keamanan yang berjatuhan," kata Nurkhasanah dalam keterangannya, Sabtu (14/1/2023).
Baca juga: 2 Tukang Ojek Dibacok di Puncak Jaya, KKB Papua Pelakunya?
Atas dasar fakta tersebut, Nurkhasanah meminta TNI-Polri untuk menindak tegas KKB yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Juga menyelesaikan masalah KKB dengan strategi terukur. "KKB enggak punya rasa kemanusiaan dan pantas menerima hukuman yang setimpal," lanjutnya.
Nurkhasanah menilai, sejauh ini pemerintah telah berupaya menghadapi KKB dengan mengedepankan cara humanis. Mencoba mengedapankan dialog persaudaraan. Namun, menurutnya KKB tidak bergeming. Sebaliknya mereka semakin biadab menyerang di beberapa daerah Papua.
"Pendekatan humanis enggak membuat mereka sadar. Saatnya TNI Polri bersatu mengembalikan kondisi daerah-daerah seperti Kabupaten Pegunungan Bintang dan Nduga kondusif," terang Nurkhasanah.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melalui jajarannya untuk lebih tegas dalam menindak KKB di Papua.
"Memang harus dihadapi dengan lebih tegas lagi," kata Wapres kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Wapres menekankan, aksi KKB sejatinya terjadi di bagian kecil daerah di Papua. Hal itu berdasarkan tinjauan langsungnya beberapa saat lalu yang melakukan kunjungan kerja selama lima hari.
"Papua itu kondusif dan aman. Saya lima hari berputar-putar dari Jayapura, Merauke, Timika, Kaimana, sampai ke Biak. Kalaupun ada (KKB) itu sebenarnya di daerah kelompok kecil saja. Memang harus dihadapi dengan lebih tegas lagi," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda