Survei Indikator Politik: Tren Percaya Polisi Meningkat
Rabu, 04 Januari 2023 - 23:09 WIB
JAKARTA - Kepercayaan publik terhadap Polri menunjukkan penguatan pada akhir 2022 berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 1-6 Desember 2022. Kepercayaan publik terhadap Polri sempat turun drastis sejak pertengahan 2022 akibat kasus yang melibatkan Ferdy Sambo Cs dan tragedi Kanjuruhan.
Dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia itu, kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 66,5%. "Trust atau approve rating seperti iman; kadang naik, kadang turun. Trust terhadap polisi itu pernah paling tinggi di bulan November 2021 80% masyarakat trust terhadap polisi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (4/1/2023).
Dia menjelaskan, peristiwa kasus Ferdy Sambo membuat polisi terjerembat tingkat keyakinan kepercayaan publiknya. “Tetapi, mulai naik dari saat itu 54%, sekarang sudah sekitar 66%," ungkapnya.
Menyusul munculnya kasus Ferdy Sambo membuat kepercayaan publik dalam survei periode Agustus 2022 turun menjadi 54,4%. Pada Juni 2022 sempat di 62,6%. Kemudian, kembali turun menjadi 60,5% pada November 2022 imbas tragedi Kanjuruhan.
Dia mengungkapkan beberapa faktor yang membuat kepercayaan publik terhadap Polri membaik. Salah satunya, peran Korps Bhayangkara dalam membantu penanganan korban gempa di Cianjur.
"Hampir semua warga nasional tahu tentang bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, 91.6%. Di antara yang mengetahui, warga positif menilai kinerja Kepolisian dalam membantu korban bencana tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa mayoritas responden memercayai Polri turut membantu mengevakuasi korban, menyiapkan dapur umum, mengirim bantuan sampai wilayah terpencil, hingga membantu memulihkan trauma korban gempa Cianjur. Di sisi lain, sebanyak 79,8% responden mendorong Polri menindak tegas tanpa pandang bulu terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran.
Lalu, 14% lainnya mau kepolisian menjaga stabilitas dan soliditas internal. Kendati demikian, 63,7% responden sangat percaya dan percaya bahwa Polri mampu menindak tegas anggotanya yang melanggar serta menjadi institusi yang solid dan berwibawa dalam mengayomi masyarakat.
Hanya 25,6% yang kurang percaya dan tidak percaya serta 13,7% lainnya tidak menjawab. Survei tersebut melibatkan 1.220 warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih sebagai responden, yang didapatkan dengan metode simple random sampling. Toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei ini sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia itu, kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 66,5%. "Trust atau approve rating seperti iman; kadang naik, kadang turun. Trust terhadap polisi itu pernah paling tinggi di bulan November 2021 80% masyarakat trust terhadap polisi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (4/1/2023).
Dia menjelaskan, peristiwa kasus Ferdy Sambo membuat polisi terjerembat tingkat keyakinan kepercayaan publiknya. “Tetapi, mulai naik dari saat itu 54%, sekarang sudah sekitar 66%," ungkapnya.
Menyusul munculnya kasus Ferdy Sambo membuat kepercayaan publik dalam survei periode Agustus 2022 turun menjadi 54,4%. Pada Juni 2022 sempat di 62,6%. Kemudian, kembali turun menjadi 60,5% pada November 2022 imbas tragedi Kanjuruhan.
Dia mengungkapkan beberapa faktor yang membuat kepercayaan publik terhadap Polri membaik. Salah satunya, peran Korps Bhayangkara dalam membantu penanganan korban gempa di Cianjur.
"Hampir semua warga nasional tahu tentang bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, 91.6%. Di antara yang mengetahui, warga positif menilai kinerja Kepolisian dalam membantu korban bencana tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa mayoritas responden memercayai Polri turut membantu mengevakuasi korban, menyiapkan dapur umum, mengirim bantuan sampai wilayah terpencil, hingga membantu memulihkan trauma korban gempa Cianjur. Di sisi lain, sebanyak 79,8% responden mendorong Polri menindak tegas tanpa pandang bulu terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran.
Lalu, 14% lainnya mau kepolisian menjaga stabilitas dan soliditas internal. Kendati demikian, 63,7% responden sangat percaya dan percaya bahwa Polri mampu menindak tegas anggotanya yang melanggar serta menjadi institusi yang solid dan berwibawa dalam mengayomi masyarakat.
Hanya 25,6% yang kurang percaya dan tidak percaya serta 13,7% lainnya tidak menjawab. Survei tersebut melibatkan 1.220 warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih sebagai responden, yang didapatkan dengan metode simple random sampling. Toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei ini sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda