Cegah Cuaca Ekstrem, TNI AU Kerahkan 2 Pesawat untuk Lakukan TMC di Selat Sunda
Kamis, 29 Desember 2022 - 22:54 WIB
JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan dua pesawat Cassa NC-212 seri 200 untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di atas Selat Sunda. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi cuaca ekstrem dan intensitas hujan di DKI Jakarta dan sekitarnya hingga Jawa Tengah.
Modifikasi cuaca ini merupakan kolaborasi TNI AU dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam melakukan TMC, TNI AU menyemai garam di langit dengan ketinggian 10.000 kaki. Kegiatan tersebut diawali dari Selat Sunda.
"Jadi yang sudah kita lakukan dalam 12 sorti penerbangan ini, kita pertama menurunkan hujan itu di Selat Sunda. Artinya ini kan rata-rata pergerakan angin ini dari arah Barat ke Utara. Sehingga istilahnya kita itu mencegat," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (29/12/2022).
Menurut Indan, pencegatan awan hujan tersebut sebagai upaya memecah intensitas hujan yang tinggi. Selain itu, pelepasan garam di udara, sebagai cara mengalihkan hujan ke lokasi yang diharapkan, yaitu laut di Selat Sunda. "Tujuannya adalah untuk menurunkan hujan di tempat yang sesuai kita harapkan. Sehingga hujan dengan intensitas tinggi tidak terjadi di wilayah yang kita harapkan di tidak terjadi," terang Indan.
Selain mengarahkan hujan, TMC dilakukan guna mempercepat pertumbuhan awan hujan. "Jadi pertumbuhan awannya itu kita percepat di wilayah laut, di Selat Sunda. Diturunkan di sana sehingga tidak sempat masuk daratan. Kemudian di selatan, kita turunkan di wilayah Jawa Barat bagian selatan," tutur Indan.
Untuk diketahui, dua pesawat yang digunakan untuk TMC bernomor registrasi A-2108 dan A-2104. Kedua pesawat itu dipiloti Kapten Pnb Idhan Abidin dan Mayor Pnb Syamsu Alam. "(Dua pesawat itu) berasal dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Kedua pesawat disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta selama melaksanakan TMC."
Pada pelaksanaan TMC mulai 25 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, setiap pesawat mampu membawa 800 Kilogram bahan semaian garam atau NaCl dalam sekali terbang, dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Diketahui, hingga Selasa 27 Desember 2022, telah dilaksanakan tujuh sorties penerbangan dengan 5.600 kilogram garam yang telah disemai.
Lihat Juga: Perwira Tinggi Bintang 3 TNI AU Menjabat Lebih dari Setahun, Salah Satunya Kepala Basarnas
Modifikasi cuaca ini merupakan kolaborasi TNI AU dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam melakukan TMC, TNI AU menyemai garam di langit dengan ketinggian 10.000 kaki. Kegiatan tersebut diawali dari Selat Sunda.
"Jadi yang sudah kita lakukan dalam 12 sorti penerbangan ini, kita pertama menurunkan hujan itu di Selat Sunda. Artinya ini kan rata-rata pergerakan angin ini dari arah Barat ke Utara. Sehingga istilahnya kita itu mencegat," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (29/12/2022).
Menurut Indan, pencegatan awan hujan tersebut sebagai upaya memecah intensitas hujan yang tinggi. Selain itu, pelepasan garam di udara, sebagai cara mengalihkan hujan ke lokasi yang diharapkan, yaitu laut di Selat Sunda. "Tujuannya adalah untuk menurunkan hujan di tempat yang sesuai kita harapkan. Sehingga hujan dengan intensitas tinggi tidak terjadi di wilayah yang kita harapkan di tidak terjadi," terang Indan.
Selain mengarahkan hujan, TMC dilakukan guna mempercepat pertumbuhan awan hujan. "Jadi pertumbuhan awannya itu kita percepat di wilayah laut, di Selat Sunda. Diturunkan di sana sehingga tidak sempat masuk daratan. Kemudian di selatan, kita turunkan di wilayah Jawa Barat bagian selatan," tutur Indan.
Untuk diketahui, dua pesawat yang digunakan untuk TMC bernomor registrasi A-2108 dan A-2104. Kedua pesawat itu dipiloti Kapten Pnb Idhan Abidin dan Mayor Pnb Syamsu Alam. "(Dua pesawat itu) berasal dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Kedua pesawat disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta selama melaksanakan TMC."
Pada pelaksanaan TMC mulai 25 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, setiap pesawat mampu membawa 800 Kilogram bahan semaian garam atau NaCl dalam sekali terbang, dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Diketahui, hingga Selasa 27 Desember 2022, telah dilaksanakan tujuh sorties penerbangan dengan 5.600 kilogram garam yang telah disemai.
Lihat Juga: Perwira Tinggi Bintang 3 TNI AU Menjabat Lebih dari Setahun, Salah Satunya Kepala Basarnas
(cip)
tulis komentar anda