Catat 45 Bencana Terjadi Selama Sepekan, BNPB: Banjir Terbanyak
Selasa, 20 Desember 2022 - 07:29 WIB
JAKARTA - Dalam sepekan terakhir atau periode 12 sampai 18 Desember 2022, tercatat 45 kejadian bencana melanda Indonesia. Informasi ini diungkapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kejadian banjir paling banyak.
"Kalau kita lihat dalam 1 minggu 12-18 Desember itu kita masih dominan di banjir dari total 45 kejadian bencana, 22 kali banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor masih turunannya itu," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Abdul Muhari dikutip dari YouTube resmi BNPB, Selasa (20/12/2022).
Aam sapaan akrabnya mengatakan, memasuki bulan Desember ini bahkan hingga Februari tahun 2023 mendatang harus waspada terhadap potensi kejadian bencana hidrometeorologi. Meskipun pada bulan Oktober hingga November sudah banyak kejadian bencana hidrometeorologi.
"Jadi minggu ini tanggal 12 sampai 18 Desember, kita masuk minggu ke-3 Desember, artinya kita secara musim yang normal itu kita sudah ada pada musim hujan dan tentu saja kita harus waspada meskipun di Oktober November kita sangat banyak mengalami kejadian bencana hidrometeorologi," ucap Aam.
"Kita sudah harus kembali waspada untuk Januari-Februari yang mungkin ini merupakan puncak musim hujan," tandasnya.
Baca juga: BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Lebih lanjut Aam mengatakan, jika ada cuaca ekstrem turunannya pasti banjir atau tanah longsor. "Kita masih punya Kejadian gempa bumi di Karangasem, kekuatannya cukup besar, tetapi karena cukup dalam, tidak menimbulkan kerusakan yang berarti," jelasnya.
"Tetapi meskipun demikian kita ada satu korban meninggal dunia dari banjir minggu ini. total ada 20 kabupaten kota secara spasial masih tetap Jawa itu masih paling sering cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor," paparnya.
Selain itu Aam pun mengingatkan, Provinsi Aceh tidak pernah absen kejadian bencana dan rata-rata di lokasi yang sama ini di Aceh Timur, Aceh Besar, Pidie Aceh Tamiang selalu berulang kejadian bencananya.
"Ini menjadi PR besar kita untuk melihat kembali secara umum landscape atau kondisi lingkungan, kondisi ekosistem di Aceh seperti apa, karena perubahan atau peningkatan intensitas dan frekuensi hujan sudah sangat pasti itu akan menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor tetapi berbeda dengan sebelumnya, bulan lalu hari 4-5 hari. Saat ini cukup cepat artinya tidak ada yang masih berlangsung banjir saat ini," tandasnya.
"Kalau kita lihat dalam 1 minggu 12-18 Desember itu kita masih dominan di banjir dari total 45 kejadian bencana, 22 kali banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor masih turunannya itu," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Abdul Muhari dikutip dari YouTube resmi BNPB, Selasa (20/12/2022).
Aam sapaan akrabnya mengatakan, memasuki bulan Desember ini bahkan hingga Februari tahun 2023 mendatang harus waspada terhadap potensi kejadian bencana hidrometeorologi. Meskipun pada bulan Oktober hingga November sudah banyak kejadian bencana hidrometeorologi.
"Jadi minggu ini tanggal 12 sampai 18 Desember, kita masuk minggu ke-3 Desember, artinya kita secara musim yang normal itu kita sudah ada pada musim hujan dan tentu saja kita harus waspada meskipun di Oktober November kita sangat banyak mengalami kejadian bencana hidrometeorologi," ucap Aam.
"Kita sudah harus kembali waspada untuk Januari-Februari yang mungkin ini merupakan puncak musim hujan," tandasnya.
Baca juga: BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Lebih lanjut Aam mengatakan, jika ada cuaca ekstrem turunannya pasti banjir atau tanah longsor. "Kita masih punya Kejadian gempa bumi di Karangasem, kekuatannya cukup besar, tetapi karena cukup dalam, tidak menimbulkan kerusakan yang berarti," jelasnya.
"Tetapi meskipun demikian kita ada satu korban meninggal dunia dari banjir minggu ini. total ada 20 kabupaten kota secara spasial masih tetap Jawa itu masih paling sering cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor," paparnya.
Selain itu Aam pun mengingatkan, Provinsi Aceh tidak pernah absen kejadian bencana dan rata-rata di lokasi yang sama ini di Aceh Timur, Aceh Besar, Pidie Aceh Tamiang selalu berulang kejadian bencananya.
"Ini menjadi PR besar kita untuk melihat kembali secara umum landscape atau kondisi lingkungan, kondisi ekosistem di Aceh seperti apa, karena perubahan atau peningkatan intensitas dan frekuensi hujan sudah sangat pasti itu akan menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor tetapi berbeda dengan sebelumnya, bulan lalu hari 4-5 hari. Saat ini cukup cepat artinya tidak ada yang masih berlangsung banjir saat ini," tandasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda