KSAL yang Memiliki Brevet Denjaka, Nomor 2 Baru Dilantik Presiden Jokowi Jadi Panglima TNI
Selasa, 20 Desember 2022 - 05:44 WIB
JAKARTA - Tidak mudah untuk mendapatkan Brevet Detasemen Jalamangkara (Denjaka) . Terbukti, sebanyak 27 sosok yang menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) diketahui baru dua orang yang menyandang Brevet Denjaka.
Denjaka merupakan detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI AL. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan mencapai 6 bulan.
Denjaka dikhususkan untuk satuan antiteror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka adalah komando pelaksana Korps Marinir yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut atas perintah Panglima TNI.
Berikut dua Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang menyandang Brevet Denjaka:
1. Laksamana TNI (Purn) Marsetio
Laksamana TNI (Purn) Marsetio merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Pria bergelar profesor doktor ini tercatat sebagai KSAL pertama yang memiliki Brevet Denjaka.
Marsetio dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjabat sejak 17 Desember 2012 sampai 31 Desember 2014. Pria kelahiran 3 Desember 1956 ini merupakan lulusan terbaik AAL Bumimoro, Surabaya pada 1981 dan menerima penghargaan Adhi Makayasa. Marsetio tercatat sebagai KSAL pertama yang memiliki Brevet Denjaka.
Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di angkatan laut, doktor lulusan Universitas Gajah Mada tersebut menjabat Wakil KSAL (Wakasal). Marsetio juga merupakan seorang doktor lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Denjaka merupakan detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI AL. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan mencapai 6 bulan.
Denjaka dikhususkan untuk satuan antiteror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka adalah komando pelaksana Korps Marinir yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut atas perintah Panglima TNI.
Berikut dua Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang menyandang Brevet Denjaka:
1. Laksamana TNI (Purn) Marsetio
Laksamana TNI (Purn) Marsetio merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Pria bergelar profesor doktor ini tercatat sebagai KSAL pertama yang memiliki Brevet Denjaka.
Marsetio dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjabat sejak 17 Desember 2012 sampai 31 Desember 2014. Pria kelahiran 3 Desember 1956 ini merupakan lulusan terbaik AAL Bumimoro, Surabaya pada 1981 dan menerima penghargaan Adhi Makayasa. Marsetio tercatat sebagai KSAL pertama yang memiliki Brevet Denjaka.
Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di angkatan laut, doktor lulusan Universitas Gajah Mada tersebut menjabat Wakil KSAL (Wakasal). Marsetio juga merupakan seorang doktor lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
tulis komentar anda