Tak Hanya Soal Kenyamanan, Bekerja Tetap Harus Siaga Virus Corona
Jum'at, 10 Juli 2020 - 14:09 WIB
Seperti kondisi saat ini di mana, pandemi virus Corona (Covid-19) yang mengharuskan para karyawan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kenyamanan dalam bekerja perlu diciptakan, untuk membangkitkan produktifitas dan kreatifitas. Seperti kondisi saat ini di mana, pandemi virus Corona (Covid-19) yang mengharuskan karyawan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Namun seiring berjalannya waktu, pemberlakukan WFH mulai berkurang dengan pemberlakukan new normal. Era new normal (kebiasaan baru) adalah masa adaptasi kehidupan produktif dan aman dari Covid-19.
(Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona Harus dari Lingkungan Terkecil)
Hal tersebut dikatakan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat menghadiri Penyemprotan Disinfektan, Penyuluhan Norma Kerja Pencegahan Covid-19, dan Pemberian Bantuan di Depok, Jawa Barat, Jumat (10/7/2020).
"Covid belum selesai, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, olahraga yang cukup, menjaga stamina agar memiliki imunitas tubuh yang baik," kata Ida Fauziyah.
(Baca juga: Kasus Positif Harian Capai 2.657, Jokowi: Ini Sudah Lampu Merah)
Data terbaru menyebutkan, kasus positif virus Corona di Indonesia akumulasi dari 9 hingga 10 Juli 2020 pukul 12.00 WIB mengalami penambahan sebanyak 1.611 pasien positif. Sehingga jumlah akumulasi positif Covid-19 sebanyak 72.347 orang.
Di sisi lain, di samping kenyamanan dalam bekerja, pekerja baik yang bekerja di rumah maupun di lokasi kerja harus memperhatikan kondisi tersebut. Seperti halnya area coworking space, memiliki ciri khas mengandalkan open space dan transparansi antar penggunanya. Hal ini bisa didukung oleh gaya kursi dan meja minimalis untuk ditempatkan di dalamnya.
Sejak kemunculan coworking space pertama tahun 2002 di Wina, Austria yang didirikan oleh Stefan Leitner-Sidl dan Michael Pöll, tempat ini menjadi penting untuk networking ke sesama pebisnis maupun antar pebisnis-investor. Bagi kaum pekerja lepas, startup, atau mereka yang bekerja di perusahaan multinasional, biasanya akrab berkantor di coworking space.
Namun seiring berjalannya waktu, pemberlakukan WFH mulai berkurang dengan pemberlakukan new normal. Era new normal (kebiasaan baru) adalah masa adaptasi kehidupan produktif dan aman dari Covid-19.
(Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona Harus dari Lingkungan Terkecil)
Hal tersebut dikatakan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat menghadiri Penyemprotan Disinfektan, Penyuluhan Norma Kerja Pencegahan Covid-19, dan Pemberian Bantuan di Depok, Jawa Barat, Jumat (10/7/2020).
"Covid belum selesai, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, olahraga yang cukup, menjaga stamina agar memiliki imunitas tubuh yang baik," kata Ida Fauziyah.
(Baca juga: Kasus Positif Harian Capai 2.657, Jokowi: Ini Sudah Lampu Merah)
Data terbaru menyebutkan, kasus positif virus Corona di Indonesia akumulasi dari 9 hingga 10 Juli 2020 pukul 12.00 WIB mengalami penambahan sebanyak 1.611 pasien positif. Sehingga jumlah akumulasi positif Covid-19 sebanyak 72.347 orang.
Di sisi lain, di samping kenyamanan dalam bekerja, pekerja baik yang bekerja di rumah maupun di lokasi kerja harus memperhatikan kondisi tersebut. Seperti halnya area coworking space, memiliki ciri khas mengandalkan open space dan transparansi antar penggunanya. Hal ini bisa didukung oleh gaya kursi dan meja minimalis untuk ditempatkan di dalamnya.
Sejak kemunculan coworking space pertama tahun 2002 di Wina, Austria yang didirikan oleh Stefan Leitner-Sidl dan Michael Pöll, tempat ini menjadi penting untuk networking ke sesama pebisnis maupun antar pebisnis-investor. Bagi kaum pekerja lepas, startup, atau mereka yang bekerja di perusahaan multinasional, biasanya akrab berkantor di coworking space.
tulis komentar anda