Butuh Peran Aktif Pemda Kembangkan Desa Wisata Pasca Pandemi Covid-19
Kamis, 15 Desember 2022 - 13:32 WIB
JAKARTA - Keberadaan desa wisata potensial menjadi jalan kebangkitan ekonomi desa pascapandemi Covid-19. Dibutuhkan peran aktif pemerintah daerah untuk mendukung penuh pengembangan desa wisata di wilayah masing-masing.
"Saat ini, wisata desa, menjadi salah satu yang sangat prospektif untuk terus kita kembangkan. Kami menilai wisata desa dapat menjadi jalan rebound ekonomi bagi desa-desa, setelah pandemi Covid-19. Tetapi kita butuh dukungan penuh dari masing-masing pemerintah daerah," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar pada malam Penganugerahan Pemenang Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 Tahap II di Pullman Hotel, Rabu (14/12/2022).
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, menjelaskan, pengembangan Desa Wisata menjadi salah satu fokus program kerja dari Kemendes PDTT. Berbagai langkah telah diambil baik dalam bentuk penguatan regulasi maupun program kerja untuk memperkuat pengembangan desa wisata.
"Berbagai program telah kita luncurkan untuk menguatkan desa wisata. Sejak awal Januari 2022 misalnya kita luncurkan aplikasi Desa Wisata Nusantara untuk membantu promosi dan meningkatkan layanan bagi wisatawan. Kita juga terus menguatkan badan hukum Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) sebagai pengelola berbagai desa wisata di Indonesia agar bisa menjalin kerja sama dengan para pihak pendukung desa wisata," ujarnya.
Berbagai langkah Kemendes PDTT ini, lanjut Gus Halim, akan lebih efektif jika mendapatkan dukungan penuh dari masing-masing kepala daerah. Ia memberikan apresiasi kepada beberapa Pemda yang concern terhadap pengembangan desa wisata seperti Pemda Gianyar.
"Kami berterima kasih kepada Bupati Gianyar karena dari pantauan kami setidaknya ada tujuh desa wisata di Kabupaten Gianyar yang mendapatkan peringkat terbaik dalam lomba pengembangan desa desa wisata yang digelar oleh Kemendes PDTT," katanya.
Baca juga: Tradisi Merti Desa di Bukit Botorono
Gus Halim menegaskan, percepatan pembangunan desa membutuhkan kekuatan supra desa, termasuk pemerintah daerah. Menurutnya, kesadaran ini harus dibangun karena terkadang ada beberapa pemda yang tidak mendukung program percepatan pembangunan desa khususnya pengembangan desa wisata.
"Saat ini, wisata desa, menjadi salah satu yang sangat prospektif untuk terus kita kembangkan. Kami menilai wisata desa dapat menjadi jalan rebound ekonomi bagi desa-desa, setelah pandemi Covid-19. Tetapi kita butuh dukungan penuh dari masing-masing pemerintah daerah," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar pada malam Penganugerahan Pemenang Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 Tahap II di Pullman Hotel, Rabu (14/12/2022).
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, menjelaskan, pengembangan Desa Wisata menjadi salah satu fokus program kerja dari Kemendes PDTT. Berbagai langkah telah diambil baik dalam bentuk penguatan regulasi maupun program kerja untuk memperkuat pengembangan desa wisata.
"Berbagai program telah kita luncurkan untuk menguatkan desa wisata. Sejak awal Januari 2022 misalnya kita luncurkan aplikasi Desa Wisata Nusantara untuk membantu promosi dan meningkatkan layanan bagi wisatawan. Kita juga terus menguatkan badan hukum Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) sebagai pengelola berbagai desa wisata di Indonesia agar bisa menjalin kerja sama dengan para pihak pendukung desa wisata," ujarnya.
Berbagai langkah Kemendes PDTT ini, lanjut Gus Halim, akan lebih efektif jika mendapatkan dukungan penuh dari masing-masing kepala daerah. Ia memberikan apresiasi kepada beberapa Pemda yang concern terhadap pengembangan desa wisata seperti Pemda Gianyar.
"Kami berterima kasih kepada Bupati Gianyar karena dari pantauan kami setidaknya ada tujuh desa wisata di Kabupaten Gianyar yang mendapatkan peringkat terbaik dalam lomba pengembangan desa desa wisata yang digelar oleh Kemendes PDTT," katanya.
Baca juga: Tradisi Merti Desa di Bukit Botorono
Gus Halim menegaskan, percepatan pembangunan desa membutuhkan kekuatan supra desa, termasuk pemerintah daerah. Menurutnya, kesadaran ini harus dibangun karena terkadang ada beberapa pemda yang tidak mendukung program percepatan pembangunan desa khususnya pengembangan desa wisata.
Lihat Juga :
tulis komentar anda