BMKG Prediksi Hujan Ekstrem Terjadi saat Libur Nataru
Selasa, 13 Desember 2022 - 18:43 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem terjadi saat perayaan Natal 2022 dan libur Tahun Baru 2023. Itulah masa-masa fase puncak musim hujan periode ini.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, meskipun saat ini La Nina masih moderat dan menuju lemah, peluang peningkatan intensitas hujan masih mungkin terjadi. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2022-Januari 2023.
“Dan puncak musim hujan diprediksi mulai Desember hingga Januari, sehingga saat tahun baru atau Natal dikhawatirkan di situlah terjadi puncak musim hujan,” kata Dwikorita dalam Raker dan RDP Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi diprakirakan terjadi pada dasarian ketiga Desember, dasarian ketiga itu artinya mulai tanggal 21-31 Desember diprediksi dapat terjadi curah hujan lebih dari 150 milimeter per 10 hari.
“Dapat terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jabar, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil kalimantan barat dan sebagian Sulawesi Selatan bagian barat,” terangnya.
Menurut Dwikorita, yang perlu diantisipasi dari curah hujan 150 milimeter per 10 hari, dengan adanya dampak perubahan iklim global yang harusnya merata turun 10 hari itu bisa langsung turun hanya dalam beberapa jam, sehingga itu berpotensi menjadi hujan ekstrem.
“Itu lah yang perlu kami waspadai dengan menyiapkan peringatan dini,” imbuh Dwikorita.
Sifat hujan di atas normal, terang Dwikorita, artinya lebih basah atau curahnya lebih tinggi dari normal. Ini diprediksi dapat terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat (Jabar), sebagian kecil Jawa Timur (Jatim), sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan bagian barat, sebagian Sulawesi tenggara, sebagian Sulawesi tengah, sebagian Maluku dan sebagian Papua.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, meskipun saat ini La Nina masih moderat dan menuju lemah, peluang peningkatan intensitas hujan masih mungkin terjadi. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2022-Januari 2023.
“Dan puncak musim hujan diprediksi mulai Desember hingga Januari, sehingga saat tahun baru atau Natal dikhawatirkan di situlah terjadi puncak musim hujan,” kata Dwikorita dalam Raker dan RDP Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi diprakirakan terjadi pada dasarian ketiga Desember, dasarian ketiga itu artinya mulai tanggal 21-31 Desember diprediksi dapat terjadi curah hujan lebih dari 150 milimeter per 10 hari.
“Dapat terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jabar, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil kalimantan barat dan sebagian Sulawesi Selatan bagian barat,” terangnya.
Menurut Dwikorita, yang perlu diantisipasi dari curah hujan 150 milimeter per 10 hari, dengan adanya dampak perubahan iklim global yang harusnya merata turun 10 hari itu bisa langsung turun hanya dalam beberapa jam, sehingga itu berpotensi menjadi hujan ekstrem.
“Itu lah yang perlu kami waspadai dengan menyiapkan peringatan dini,” imbuh Dwikorita.
Sifat hujan di atas normal, terang Dwikorita, artinya lebih basah atau curahnya lebih tinggi dari normal. Ini diprediksi dapat terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat (Jabar), sebagian kecil Jawa Timur (Jatim), sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan bagian barat, sebagian Sulawesi tenggara, sebagian Sulawesi tengah, sebagian Maluku dan sebagian Papua.
(muh)
tulis komentar anda