Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Wapres: Program Deradikalisasi Harus Dievaluasi
Kamis, 08 Desember 2022 - 21:56 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meminta program deradikalisasi dievaluasi. Hal itu untuk mengantisipasi sekaligus mencegah terulangnya aksi-aksi terorisme .
Hal itu disampaikan Wapres di sela-sela menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diselenggarakan di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).
“Kita kan dalam menanggulangi radikalisme kan sudah ada dua langkah. Pertama, kontra radikalisasi itu kita lakukan mulai masih SD dilakukan dan melibatkan semua kelembagaan dan instansi. Kedua deradikalisasi, deradikalisasi harus terus dievaluasi. Kalau sudah terus terkena radikalisasi tidak mudah mengembalikan itu. Paling tidak ada yang bisa berhasil dan tentu ada yang belum bisa berhasil, jadi memerlukan proses yang panjang,” ungkapnya.
Wapres menegaskan upaya-upaya pengawasan deradikalisasi harus terus dilakukan pembaruan dan dikaji. Wapres pun mengungkapkan pembaharuan deradikalisasi di antaranya dilakukan dengan landasan-landasan yang kuat bahkan jika perlu ada dalil-dalil yang bisa mengubah pandangan terutama kepada mantan pelaku aksi-aksi terorisme.
“Karena seperti kejadian di Bandung itu sudah pernah dilakukan deradikalisasi. Sumbernya itu menjadi radikal itu apa? Ketika melakukan deradikalisasi, membalikkan, mencuci pemikirannya melalui dasar-dasar, landasan-landasan dan kalau perlu dalil-dalil bisa mengubah pandangannya, mem-brain wash kembali, menormalisasi, saya kira itu,” paparnya.
Hal itu disampaikan Wapres di sela-sela menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diselenggarakan di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).
“Kita kan dalam menanggulangi radikalisme kan sudah ada dua langkah. Pertama, kontra radikalisasi itu kita lakukan mulai masih SD dilakukan dan melibatkan semua kelembagaan dan instansi. Kedua deradikalisasi, deradikalisasi harus terus dievaluasi. Kalau sudah terus terkena radikalisasi tidak mudah mengembalikan itu. Paling tidak ada yang bisa berhasil dan tentu ada yang belum bisa berhasil, jadi memerlukan proses yang panjang,” ungkapnya.
Wapres menegaskan upaya-upaya pengawasan deradikalisasi harus terus dilakukan pembaruan dan dikaji. Wapres pun mengungkapkan pembaharuan deradikalisasi di antaranya dilakukan dengan landasan-landasan yang kuat bahkan jika perlu ada dalil-dalil yang bisa mengubah pandangan terutama kepada mantan pelaku aksi-aksi terorisme.
“Karena seperti kejadian di Bandung itu sudah pernah dilakukan deradikalisasi. Sumbernya itu menjadi radikal itu apa? Ketika melakukan deradikalisasi, membalikkan, mencuci pemikirannya melalui dasar-dasar, landasan-landasan dan kalau perlu dalil-dalil bisa mengubah pandangannya, mem-brain wash kembali, menormalisasi, saya kira itu,” paparnya.
(cip)
tulis komentar anda