Reshuffle Kabinet Diyakini Mampu Genjot Kinerja

Jum'at, 10 Juli 2020 - 06:48 WIB
Hasil survei online SINDONews pada 30 Juni–06 Juli 2020 memperlihatkan 96% responden mendukung Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet. FOTO/ILUSTRASI/SINDOnews
JAKARTA - Isu reshuffle kabinet dalam pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencuat baru-baru ini. Pernyataan tersebut terlontar dari Presiden Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Saat itu, Presiden mengungkapkan kemarahannya kepada para menteri lantaran belum menunjukkan kinerja yang optimal di tengah pandemi COVID-19 yang melanda di Indonesia.

Di sela-sela pernyataannya tersebut, terlontarlah kata reshuffle. Reshuffle sendiri bukanlah hal yang luar biasa dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Tercatat, pada periode pertama pemerintahannya, Jokowi telah melakukan empat kali reshuffle. Reshuffle pertama dilakukan pada 12 Agustus 2015, disusul 27 Juli 2016, 17 Januari 2018, dan 15 Agustus 2018.



Dalam setiap aksi reshuffle, selalu terselip pro dan kontra. Tak terkecuali di periode pemerintahan Presiden Jokowi yang kedua ini. Berbagai reaksi dari berbagai kalangan pun muncul pasca-presiden menyampaikan hal tersebut.( )

Hasil survei online SINDONews pada 30 Juni–06 Juli 2020 memperlihatkan 96% responden mendukung reshuffle kabinet. Sebagian besar responden menyatakan dukungan reshuffle karena melihat adanya beberapa pos kementerian yang belum menunjukkan kinerja maksimal sehingga upaya ini diyakini mampu menggenjot ketertinggalan kementerian tersebut.





Responden menilai, bahwa reshuffle perlu dilakukan karena adanya beberapa pos kementerian yang dipegang oleh orang yang kurang pas. "Saya pikir perlu ada perombakan kabinet karena ada beberapa menteri sekarang ada yang kurang pas penempatannya sehingga memengaruhi kinerja," kata Ilham, warga Jakarta.

Sendy, seorang warga berstatus karyawan juga mengamini perlunya reshuffle. Menurutnya, di tengah pandemi ini, dibutuhkan menteri-menteri yang bisa bekerja extraordinary. "Menghadapi pandemi yang sedang terjadi saat ini butuh kemampuan luar biasa. Jadi memang benar yang dibilang Pak Jokowi, kinerja yang masih biasa aja saat ini patut di-reshuffle," ujarnya.( )

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More