Terkuak Izin Senpi Bharada E dan Brigadir J Diterbitkan Secepat Kilat

Senin, 28 November 2022 - 18:13 WIB
Kepala Urusan Logistik Yanma Polri Linggom Parasian Siahaan menerbitkan izin senjata api untuk Bharada E dan Brigadir J atas perintah Kayanma Kombes Hari Nugroho. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Kepala Urusan Logistik Pelayanan Masyarakat Polri Linggom Parasian Siahaan mengungkapkan sebenarnya penerbitan izin senjata api Richard Eliezer (Bharada E) dan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dibuat dadakan, tidak sebagaimana mestinya. Hal ini disampaikan saat dirinya bersaksi dalam dugaan pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E, Kuat Maruf, dan Ricky Rizal Wibowo.

"Kaitannya (dengan kasus ini) adalah saya yang mengeluarkan surat izin memegang dan menggunakan senjata api dari Richard Eliezer dan almarhum Brigadir Yoshua," ujar Linggom di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022).





Dia mengaku mengeluarkan izin senjata api untuk Bharada E dan Brigadir J sesuai perintah Kayanma Polri, Kombes Hari Nugroho. Izin yang dikeluarkan adalah membawa dan menggunakan senjata api. Pada 15 Desember 2021 silam, dia dipanggil Kayanma untuk diberikan satu lembar kertas yang tertulis nama Brigadir J dan Bharada E.

"Bapak Kayanma perintahkan saya, tolong kamu buatkan SIMSA-nya (Surat Izin Membawa Senjata Api), saya tunggu sekarang. Saya naik ke ruangan, saya perintahkan anggota untuk membuat, setelah selesai saya buat, saya antarkan lagi ke ruangan kayanma," tuturnya.

Esok harinya, kata dia, Kayanma kembali memanggil dan memintanya untuk menyimpan surat senjata api tersebut lantaran prosedurnya tidak lengkap. Maksudnya, tak ada tes psikologi, tidak ada pengantar satker, dan tidak ada surat keterangan dokternya.

"Surat itu kembali saya simpan, empat hari kemudian saya ditelpon Pak Kayanma ayar menurunkan kembali surat senjata api tersebut. Saya antar ke ruangan beliau, saya serahkan ke bapak Kayanma, setelah pak Kayanma terima, langsung pak Kayanma berbicara kepada saya, barusan saya ditelpon Kadiv Propam, pak Sambo agar segera tanda tangan. Setelah itu saya serahkan," jelasnya.

"Prosedur tidak lengkap, tidak ada tes psikologi?" tanya hakim.

"Siap, psikologi, surat pengantar satker maupun surat keterangan dokter," jawab Linggom.

Dia menerangkan, di kertas yang diterimanya kala pertama kali itu, tertulis Brigadir J dan Bharada E merupakan ajudan Kadiv Propam. Dia tak tahu keduanya anggota Brimob, dia hanya yakni kalau ajudan itu pasti merupakan anggota polisi.

Dia mengungkap, prosedur pengekuaran surat izin senjata api itu wajib dibekali surat keterangan Satker, surat keterangan lulus tes psikologi, dan surat keterangan sehat dari dokter. Adapun senjata api yang dimiliki sebagaimana tertulis di kertas, Bharada E senjata jenis Glock dan Brigadir J senjata jenis HS
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More