Harum di Era Soeharto, Kostrad Identik dengan Mitos Lahirnya Gatot Kaca?
Sabtu, 26 November 2022 - 06:50 WIB
JAKARTA - Pada awal tahun 1961 tepatnya 6 Maret 1961 (ditetapkan sebagai hari lahirnya Kostrad /Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) telah diresmikan Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad). Di mana Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima Korra I Caduad. Sedangkan kepala stafnya dijabat oleh Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma.
Seperti dikutip dari kostrad .mil.id/sejarah/, Sabtu (26/11/2022), untuk pengisian personel Korra I Caduad diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan. Sehingga akhirnya Korra I/Caduad mempunyai kekuatan I Divisi Inf dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.
Setelah Irian Barat berhasil masuk wilayah NKRI, maka Operasi kemudian dilanjutkan dengan Operasi 'Wisnu Murti' yaitu operasi lanjutan sebagai langkah konsolidasi yang bersifat Binter dan Operasi Linud yang sifatnya tempur.
Kelahiran Kostrad identik dengan mitos lahirnya Gatot Kaca dalam cerita pewayangan, pada awal lahirnya Kostrad sudah diberi kepercayaan melaksanakan tugas Operasi dengan sukses di Irian Barat.
Ini merupakan suatu gemblengan pengalaman seperti gemblengan Gatot Kaca yang digodog dalam kawah Candradimuka yang akhirnya keluar menjadi ksatria yang gagah berani, memiliki otot kawat tulang besi, pilih tanding disegani lawan maupun kawan.
Dalam bentuk organisasinya, Kostrad mempunyai bentuk Komando lapangan yang terdiri dari :
1. Markas Komando
2. Markas Divisi, Brigade, dan gugusan tempur bantuan tempur dan Bantuan administrasi.
Kostrad berkedudukan sebagai kotama dan dalam segi pembinaan Kostrad berkedudukan langsung di bawah KSAD. Sedangkan dalam segi operasional Kostrad berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.
Pada ulang tahun Kostrad yang ke 6 (1967) Mayjen TNI Kemal Idris menyelenggarakan sayembara untuk membuat Mars Kostrad dan Himne Kostrad dan akhirnya pemenangnya jatuh pada Karya M Simanungkalit.
Kostrad dalam perjalanan sejarahnya pernah mendapat 'Samnya Purna Nugraha' dari Presiden RI pada acara ulang tahun Kostrad ke 8 thn 1969.
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
Seperti dikutip dari kostrad .mil.id/sejarah/, Sabtu (26/11/2022), untuk pengisian personel Korra I Caduad diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan. Sehingga akhirnya Korra I/Caduad mempunyai kekuatan I Divisi Inf dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.
Setelah Irian Barat berhasil masuk wilayah NKRI, maka Operasi kemudian dilanjutkan dengan Operasi 'Wisnu Murti' yaitu operasi lanjutan sebagai langkah konsolidasi yang bersifat Binter dan Operasi Linud yang sifatnya tempur.
Kelahiran Kostrad identik dengan mitos lahirnya Gatot Kaca dalam cerita pewayangan, pada awal lahirnya Kostrad sudah diberi kepercayaan melaksanakan tugas Operasi dengan sukses di Irian Barat.
Ini merupakan suatu gemblengan pengalaman seperti gemblengan Gatot Kaca yang digodog dalam kawah Candradimuka yang akhirnya keluar menjadi ksatria yang gagah berani, memiliki otot kawat tulang besi, pilih tanding disegani lawan maupun kawan.
Dalam bentuk organisasinya, Kostrad mempunyai bentuk Komando lapangan yang terdiri dari :
1. Markas Komando
2. Markas Divisi, Brigade, dan gugusan tempur bantuan tempur dan Bantuan administrasi.
Kostrad berkedudukan sebagai kotama dan dalam segi pembinaan Kostrad berkedudukan langsung di bawah KSAD. Sedangkan dalam segi operasional Kostrad berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.
Pada ulang tahun Kostrad yang ke 6 (1967) Mayjen TNI Kemal Idris menyelenggarakan sayembara untuk membuat Mars Kostrad dan Himne Kostrad dan akhirnya pemenangnya jatuh pada Karya M Simanungkalit.
Kostrad dalam perjalanan sejarahnya pernah mendapat 'Samnya Purna Nugraha' dari Presiden RI pada acara ulang tahun Kostrad ke 8 thn 1969.
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
(maf)
tulis komentar anda