Waspada! Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Intensitas Tinggi 10 Hari ke Depan
Selasa, 15 November 2022 - 13:12 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah daerah di Indonesia masih akan berpotensi hujan dengan intensitas tinggi dalam 10 hari ke depan. Lantas, daerah mana saja yang dimaksud BNPB?
“Kalau kita lihat, mungkin di sini yang berpotensi hujan dengan intensitas cukup tinggi itu barat Sumatera masih yang bagian utara, jadi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh itu masih berpotensi hujan intensitas tinggi Jawa, Bali, Nusa Tenggara itu hampir seluruhnya khususnya bagian tengah ke selatan. Kalimantan itu bagian tengah ke barat ini adalah kawasan-kawasan yang memiliki potensi turun hujan dengan intensitas lebih tinggi,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari YouTube BNPB, Selasa (15/11/2022).
Aam sapaan akrabnya mengatakan ada faktor-faktor lain faktor regional seperti Median Julian Oscillation, Indian Ocean Dipole, Indeks Nino yang masih negatif yang berpengaruh pada peningkatan intensitas dan frekuensi hujan di Indonesia.
“Jadi daerah-daerah di Sumatera bagian tengah ke utara, Jawa, Bali, Nusa Tenggara hampir seluruhnya kemudian Kalimantan Tengah ke barat itu dalam 10 hari kedepan itu bener-bener harus waspada,” paparnya.
Meski begitu, Aam mengatakan puncak hujan di seluruh Indonesia tidak sama. “Sebenarnya itu puncak curah hujan itu di seluruh Indonesia tidak sama, beda-beda. Mungkin yang mulai memasuki musim hujan khususnya daerah selatan Sumatera sedikit, kemudian Jawa Bali Nusa Tenggara nya masih.”
Oleh karena itu, Aam meminta agar selalu waspada terhadap potensi curah hujan tinggi yang bisa berdampak terjadinya banjir. “Nah antisipasinya tentu saja pemerintah daerah beneran perhatikan prakiraan cuaca dari BMKG.”
“Artinya prakiraan cuaca ini sudah diberikan per provinsi, per kabupaten sehingga kita bisa benar-benar menyiapkan kalau misalkan kita lihat hari ini sampai tiga hari ke depan, oh kabupaten saya ternyata ada prakiraan akan turun hujan dengan intensitas tinggi, artinya tentu saja kita harus menyiapkan alat, perangkat, personel seperti yang disampaikan oleh Kepala BNPB,” tuturnya.
Selain itu, Aam juga mengimbau masyarakat agar mengantisipasi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam. Terutama untuk masyarakat yang berada di daerah aliran sungai, daerah lereng tebing rawan longsor untuk segera mengungsi.
“Nah, kami selalu menyampaikan bagi masyarakat kita yang berada di daerah aliran sungai sepanjang bantaran sungai atau di daerah lereng-lereng tebing yang rawan longsor yang nggak ada vegetasinya kalau hujan terjadi lebih dari 1 jam, lebih dari 1 jam, lihat keluar (rumah), kalau objek yang kira-kira jaraknya dari tempat kita ni misalkan rumah saya 100 meter nggak bisa lihat jelas, artinya kalau itu hujan sudah terjadi lebih dari 1 jam artinya debit air di rumahnya sudah cukup tinggi,” imbaunya. Baca juga: Dampak Hujan Lebat, 8 Provinsi Ini Bersatus Siaga Potensi Bencana Hidrometeorologi
“Nah, seperti ini maka warga yang berada di sepanjang aliran sungai atau di lereng-lereng tebing itu mengungsi sementara karena kita nggak bisa print situ pasti di hulunya sudah tinggi,” tutup Aam.
“Kalau kita lihat, mungkin di sini yang berpotensi hujan dengan intensitas cukup tinggi itu barat Sumatera masih yang bagian utara, jadi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh itu masih berpotensi hujan intensitas tinggi Jawa, Bali, Nusa Tenggara itu hampir seluruhnya khususnya bagian tengah ke selatan. Kalimantan itu bagian tengah ke barat ini adalah kawasan-kawasan yang memiliki potensi turun hujan dengan intensitas lebih tinggi,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari YouTube BNPB, Selasa (15/11/2022).
Aam sapaan akrabnya mengatakan ada faktor-faktor lain faktor regional seperti Median Julian Oscillation, Indian Ocean Dipole, Indeks Nino yang masih negatif yang berpengaruh pada peningkatan intensitas dan frekuensi hujan di Indonesia.
“Jadi daerah-daerah di Sumatera bagian tengah ke utara, Jawa, Bali, Nusa Tenggara hampir seluruhnya kemudian Kalimantan Tengah ke barat itu dalam 10 hari kedepan itu bener-bener harus waspada,” paparnya.
Meski begitu, Aam mengatakan puncak hujan di seluruh Indonesia tidak sama. “Sebenarnya itu puncak curah hujan itu di seluruh Indonesia tidak sama, beda-beda. Mungkin yang mulai memasuki musim hujan khususnya daerah selatan Sumatera sedikit, kemudian Jawa Bali Nusa Tenggara nya masih.”
Oleh karena itu, Aam meminta agar selalu waspada terhadap potensi curah hujan tinggi yang bisa berdampak terjadinya banjir. “Nah antisipasinya tentu saja pemerintah daerah beneran perhatikan prakiraan cuaca dari BMKG.”
“Artinya prakiraan cuaca ini sudah diberikan per provinsi, per kabupaten sehingga kita bisa benar-benar menyiapkan kalau misalkan kita lihat hari ini sampai tiga hari ke depan, oh kabupaten saya ternyata ada prakiraan akan turun hujan dengan intensitas tinggi, artinya tentu saja kita harus menyiapkan alat, perangkat, personel seperti yang disampaikan oleh Kepala BNPB,” tuturnya.
Selain itu, Aam juga mengimbau masyarakat agar mengantisipasi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam. Terutama untuk masyarakat yang berada di daerah aliran sungai, daerah lereng tebing rawan longsor untuk segera mengungsi.
“Nah, kami selalu menyampaikan bagi masyarakat kita yang berada di daerah aliran sungai sepanjang bantaran sungai atau di daerah lereng-lereng tebing yang rawan longsor yang nggak ada vegetasinya kalau hujan terjadi lebih dari 1 jam, lebih dari 1 jam, lihat keluar (rumah), kalau objek yang kira-kira jaraknya dari tempat kita ni misalkan rumah saya 100 meter nggak bisa lihat jelas, artinya kalau itu hujan sudah terjadi lebih dari 1 jam artinya debit air di rumahnya sudah cukup tinggi,” imbaunya. Baca juga: Dampak Hujan Lebat, 8 Provinsi Ini Bersatus Siaga Potensi Bencana Hidrometeorologi
“Nah, seperti ini maka warga yang berada di sepanjang aliran sungai atau di lereng-lereng tebing itu mengungsi sementara karena kita nggak bisa print situ pasti di hulunya sudah tinggi,” tutup Aam.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda