Kasus Covid-19 Naik, Wapres Akan Koordinasi dan Evaluasi PPKM
Jum'at, 11 November 2022 - 13:50 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin turut merespons kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan dalam enam minggu terakhir kasus positif melonjak hingga dua kali lipat.
Namun, saat ini seluruh Indonesia masih melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 1. Wapres pun mengatakan, akan dilakukan evaluasi PPKM level 1 yang saat ini dilaksanakan di seluruh Indonesia.
"Kita lihat, pemerintah terus mengevaluasi seberapa tingkat kenaikannya ini, kebahayaannya daripada varian baru ini. Ini belum diambil langkah, kita akan koordinasi lagi," kata Wapres di Masjid At Taqwa, Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Signifikan, Ini Beberapa Penyebabnya
Wapres mengatakan, meskipun saat ini PPKM masih pada level 1 namun masyarakat diminta untuk tetap waspada. "Kita masih memberlakukan tingkat level 1 di berbagai daerah. Artinya kita masih tetap mewaspadai," ucapnya.
Selain itu, Wapres meminta agar masyarakat melengkapi vaksinasi Covid-19 terutama booster. Mengingat, saat ini kebanyakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit adalah yang belum booster.
"Jadi satu hal yang diminta oleh pemerintah supaya vaksinasi, ini masyarakat yang belum divaksin supaya yang (meninggal) belum divaksin dan yang divaksin wajib supaya booster," tegasnya.
"Bahkan sekarang ada pikiran ada booster yang, menambah booster tadi, dua kali booster. Saya kira itu masyarakat jangan sampai abai. Jangan sampai lalai, jangan sampai, jadi ancaman itu masih ada," tambahnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, PPKM bisa saja diketatkan lagi jika kenaikan kasus Covid-19 semakin tidak terkendali.
"Bisa saja pengetatan kembali terjadi apabila kenaikan kasusnya semakin tidak terkendali," ungkap Wiku.
"Maka dari itu dimohon kepada masyarakat untuk segera tetap protokol kesehatan terutama menggunakan masker yang benar agar aktivitas sosial ekonominya dapat terus berjalan dengan baik," imbaunya.
Namun, saat ini seluruh Indonesia masih melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 1. Wapres pun mengatakan, akan dilakukan evaluasi PPKM level 1 yang saat ini dilaksanakan di seluruh Indonesia.
"Kita lihat, pemerintah terus mengevaluasi seberapa tingkat kenaikannya ini, kebahayaannya daripada varian baru ini. Ini belum diambil langkah, kita akan koordinasi lagi," kata Wapres di Masjid At Taqwa, Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Signifikan, Ini Beberapa Penyebabnya
Wapres mengatakan, meskipun saat ini PPKM masih pada level 1 namun masyarakat diminta untuk tetap waspada. "Kita masih memberlakukan tingkat level 1 di berbagai daerah. Artinya kita masih tetap mewaspadai," ucapnya.
Selain itu, Wapres meminta agar masyarakat melengkapi vaksinasi Covid-19 terutama booster. Mengingat, saat ini kebanyakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit adalah yang belum booster.
"Jadi satu hal yang diminta oleh pemerintah supaya vaksinasi, ini masyarakat yang belum divaksin supaya yang (meninggal) belum divaksin dan yang divaksin wajib supaya booster," tegasnya.
"Bahkan sekarang ada pikiran ada booster yang, menambah booster tadi, dua kali booster. Saya kira itu masyarakat jangan sampai abai. Jangan sampai lalai, jangan sampai, jadi ancaman itu masih ada," tambahnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, PPKM bisa saja diketatkan lagi jika kenaikan kasus Covid-19 semakin tidak terkendali.
"Bisa saja pengetatan kembali terjadi apabila kenaikan kasusnya semakin tidak terkendali," ungkap Wiku.
"Maka dari itu dimohon kepada masyarakat untuk segera tetap protokol kesehatan terutama menggunakan masker yang benar agar aktivitas sosial ekonominya dapat terus berjalan dengan baik," imbaunya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda