Koalisi Perubahan Batal Dideklarasikan 10 November, Ini Kata Demokrat
Jum'at, 11 November 2022 - 11:53 WIB
Wasekjen DPP Partai Demokrat Irwan. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Partai Demokrat menegaskan Koalisi Perubahan yang sedang diupayakan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak gagal setelah batal dideklarasikan pada Hari Pahlawan. Sebab, penentuan tanggal deklarasi 10 November 2022 merupakan usulan Nasdem bukan kesepakatan bersama.
"Gagalnya deklarasi 10 November itu bukan potret langsung gagalnya koalisi perubahan Nasdem, Demokrat, dan PKS. Sejak awal kita katakan bahwa 10 November itu adalah jadwal deklarasi capres Nasdem yang dipercepat tanggal 3 Oktober lalu," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Irwan kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) ini menegaskan Koalisi Perubahan tetap harmonis dan solid, setara dan saling melengkapi. Bagi Demokrat, kata Irwan, membangun komitmen antarparpol saat ini sangat penting, yang akan diikuti penentuan kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Tapi kami tegaskan bahwa pembahasan kandidat capres-cawapres bukan hanya berhenti sebagai aktivitas kandidasi, tetapi kami juga mendiskusikan dengan kawan koalisi sampai aktivitas kampanye, pemilu, dan memenangkan hati dan suara rakyat," tegasnya.
"Ini yang menjadi perhatian Mas AHY (Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), bagaimana Partai Demokrat mampu memenuhi harapan rakyat yang saat ini sedang susah di tengah ketidakpastian ekonomi," kata Irwan Fecho, sapaan akrab Irwan.
Menurutnya, relasi dan komunikasi antarparpol koalisi saat ini akan menghasilkan hubungan sebab-akibat. Saat ini, pasangan capres-cawapres adalah faktor determinan atau faktor pembentuk dari koalisi dan Demokrat memiliki AHY sebagai sosok pemimpin muda, berprestasi, berpengalaman, dan berani.
Baca juga: 3 Analisa Mengapa Koalisi Perubahan Batal Dideklarasikan di Hari Pahlawan
"Tren dari data-data survei 1-2 tahun terakhir memperlihatkan bagaimana prestasi Mas AHY membawa Partai Demokrat menjadi parpol papan atas," kata Anggota Komisi V DPR ini.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Gagalnya deklarasi 10 November itu bukan potret langsung gagalnya koalisi perubahan Nasdem, Demokrat, dan PKS. Sejak awal kita katakan bahwa 10 November itu adalah jadwal deklarasi capres Nasdem yang dipercepat tanggal 3 Oktober lalu," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Irwan kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) ini menegaskan Koalisi Perubahan tetap harmonis dan solid, setara dan saling melengkapi. Bagi Demokrat, kata Irwan, membangun komitmen antarparpol saat ini sangat penting, yang akan diikuti penentuan kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Tapi kami tegaskan bahwa pembahasan kandidat capres-cawapres bukan hanya berhenti sebagai aktivitas kandidasi, tetapi kami juga mendiskusikan dengan kawan koalisi sampai aktivitas kampanye, pemilu, dan memenangkan hati dan suara rakyat," tegasnya.
"Ini yang menjadi perhatian Mas AHY (Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), bagaimana Partai Demokrat mampu memenuhi harapan rakyat yang saat ini sedang susah di tengah ketidakpastian ekonomi," kata Irwan Fecho, sapaan akrab Irwan.
Menurutnya, relasi dan komunikasi antarparpol koalisi saat ini akan menghasilkan hubungan sebab-akibat. Saat ini, pasangan capres-cawapres adalah faktor determinan atau faktor pembentuk dari koalisi dan Demokrat memiliki AHY sebagai sosok pemimpin muda, berprestasi, berpengalaman, dan berani.
Baca juga: 3 Analisa Mengapa Koalisi Perubahan Batal Dideklarasikan di Hari Pahlawan
"Tren dari data-data survei 1-2 tahun terakhir memperlihatkan bagaimana prestasi Mas AHY membawa Partai Demokrat menjadi parpol papan atas," kata Anggota Komisi V DPR ini.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(abd)
tulis komentar anda