Prabowo Sebut Indonesia Beruntung Tak Ada Ancaman Perang, Tapi Jangan Lengah
Selasa, 08 November 2022 - 15:03 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto m enyebut Indonesia dalam kondisi beruntung karena tidak terlibat ancaman perang dengan negara lainnya. Namun kondisi tersebut jangan sampai membuat elite meremehkan aspek pertahanan Indonesia.
Apalagi saat ini harga gandum, pupuk, maupun BBM belum sepenuhnya stabil akibat perang Rusia dan Ukraina. "Sekarang kita hadapi bahaya kenaikan harga pangan, langkanya pangan, belum lagi perang Rusia dan Ukraina. Ramalan tahun ke depan adalah tahun yang berat, karena akibat perang harga pangan meningkat. Karena Ukraina lumbung gandum dunia," ujar Prabowo Subianto dalam seminar TNI AU di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (8/11/2022).
Prabowo menyebut, Rusia merupakan negara penghasil sumber daya alam dari bahan pupuk, demikian juga Tiongkok. "Kita harus waspada. Kalau harga pupuk terlalu tinggi, kita harus antisipasi produksi per hektare kita akan turun. Bangsa Indonesia ini menurut saya terlalu banyak kita dapat keberuntungan dari keadaan, Yang Maha Kuasa, sehingga, kita, bangsa kita, masyarakat kita saat ini kurang waspada. Elite kita kurang waspada," kata Prabowo.
Bahkan Prabowo mengungkapkan ada elite kita tidak mau mendengar ancaman real yang dihadapi bangsa-bangsa. Elite tersebut berpendapat bahwa dalam puluhan tahun ke depan tidak ada ancaman perang. "Saya berusaha membangunkan semua pihak untuk meninggalkan sikap seperti ini yang sangat membahayakan kehidupan masyarakat Indonesia. Kita harus siap menghadapi ancaman yang akan datang," ucapnya.
Prabowo meminta semua pihak tetap waspada meskipun saat ini Indonesia mengalami keberuntungan karena tidak mengalami perang seperti yang dirasakan oleh sejumlah negara lainnya. "Ada elite yang menganggap PT DI, PT PAL, Pindad dan lainnya tidak penting. Ini tantangan yang ingin saya sampaikan. Kita harus mempercepat menyusul ketertinggalan kita dari negara-negara lain," tegas Prabowo.
Apalagi saat ini harga gandum, pupuk, maupun BBM belum sepenuhnya stabil akibat perang Rusia dan Ukraina. "Sekarang kita hadapi bahaya kenaikan harga pangan, langkanya pangan, belum lagi perang Rusia dan Ukraina. Ramalan tahun ke depan adalah tahun yang berat, karena akibat perang harga pangan meningkat. Karena Ukraina lumbung gandum dunia," ujar Prabowo Subianto dalam seminar TNI AU di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (8/11/2022).
Prabowo menyebut, Rusia merupakan negara penghasil sumber daya alam dari bahan pupuk, demikian juga Tiongkok. "Kita harus waspada. Kalau harga pupuk terlalu tinggi, kita harus antisipasi produksi per hektare kita akan turun. Bangsa Indonesia ini menurut saya terlalu banyak kita dapat keberuntungan dari keadaan, Yang Maha Kuasa, sehingga, kita, bangsa kita, masyarakat kita saat ini kurang waspada. Elite kita kurang waspada," kata Prabowo.
Bahkan Prabowo mengungkapkan ada elite kita tidak mau mendengar ancaman real yang dihadapi bangsa-bangsa. Elite tersebut berpendapat bahwa dalam puluhan tahun ke depan tidak ada ancaman perang. "Saya berusaha membangunkan semua pihak untuk meninggalkan sikap seperti ini yang sangat membahayakan kehidupan masyarakat Indonesia. Kita harus siap menghadapi ancaman yang akan datang," ucapnya.
Prabowo meminta semua pihak tetap waspada meskipun saat ini Indonesia mengalami keberuntungan karena tidak mengalami perang seperti yang dirasakan oleh sejumlah negara lainnya. "Ada elite yang menganggap PT DI, PT PAL, Pindad dan lainnya tidak penting. Ini tantangan yang ingin saya sampaikan. Kita harus mempercepat menyusul ketertinggalan kita dari negara-negara lain," tegas Prabowo.
(cip)
tulis komentar anda