Waketum Garuda Sebut Tudingan Miring ke Pemerintah Hiperbola
Senin, 07 November 2022 - 22:15 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyebut tudingan miring kepada pemerintah belakangan ini hiperbola. Teddy melihat tudingan terhadap pemerintah menjelang Pemilu 2024 semakin meningkat.
“Beberapa hal yang dibenturkan atas nama rakyat adalah tentang IKN, BBM, TKA, hutang, dan sejenisnya. Seolah-olah rakyat menjadi miskin karena hal tersebut,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11/2022).
Menurut Teddy, tudingan miring tersebut perlu dilurushkan. “Di mana korelasinya pembangunan IKN menyebabkan rakyat jatuh miskin? Rakyat yang tadinya hidup berkecukupan, mendadak jatuh miskin karena pemerintah bangun IKN,” tutur Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Dia menilai tudingan tersebut tidak masuk akal. “Benarkah rakyat yang tadinya hidup berkecukupan, jatuh miskin karena negara berhutang, karena BBM naik, karena ada TKA? Tentu tidak, ini hiperbola. Pembangunan dari dulu sudah ada, hutang dari dulu sudah ada, kenaikan BBM dari dulu juga selalu terjadi di setiap rezim,” imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa semua yang dilakukan oleh setiap rezim tentu untuk kepentingan rakyat. Misalnya berhutang, kata dia, dananya dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
“Tapi hal ini kemudian dipelintir, diarahkan menjadi hal yang negatif demi kepentingan politik, demi kepentingan suara. Ini adalah politisasi dari para pihak yang miskin prestasi, sehingga yang dijual adalah fantasi, memanfaatkan orang-orang yang frustasi akan keadaan yang mereka ciptakan sendiri, dengan menyalahkan pemerintah. Ini harus diluruskan,” pungkasnya.
“Beberapa hal yang dibenturkan atas nama rakyat adalah tentang IKN, BBM, TKA, hutang, dan sejenisnya. Seolah-olah rakyat menjadi miskin karena hal tersebut,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11/2022).
Menurut Teddy, tudingan miring tersebut perlu dilurushkan. “Di mana korelasinya pembangunan IKN menyebabkan rakyat jatuh miskin? Rakyat yang tadinya hidup berkecukupan, mendadak jatuh miskin karena pemerintah bangun IKN,” tutur Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Dia menilai tudingan tersebut tidak masuk akal. “Benarkah rakyat yang tadinya hidup berkecukupan, jatuh miskin karena negara berhutang, karena BBM naik, karena ada TKA? Tentu tidak, ini hiperbola. Pembangunan dari dulu sudah ada, hutang dari dulu sudah ada, kenaikan BBM dari dulu juga selalu terjadi di setiap rezim,” imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa semua yang dilakukan oleh setiap rezim tentu untuk kepentingan rakyat. Misalnya berhutang, kata dia, dananya dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
“Tapi hal ini kemudian dipelintir, diarahkan menjadi hal yang negatif demi kepentingan politik, demi kepentingan suara. Ini adalah politisasi dari para pihak yang miskin prestasi, sehingga yang dijual adalah fantasi, memanfaatkan orang-orang yang frustasi akan keadaan yang mereka ciptakan sendiri, dengan menyalahkan pemerintah. Ini harus diluruskan,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda