Megawati Ceritakan Presiden Soekarno Gambar Bendera Aljazair saat KAA di Bandung

Senin, 07 November 2022 - 15:37 WIB
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menceritakan Presiden Soekarno menggambar Bendera Aljazair saat KAA di Bandung. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah cerita sejarah yang belum banyak diketahui oleh orang banyak terkait penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non Blok (GNB).

Megawati mengaku, mengetahui cerita itu langsung mendiang ayahnya Proklamator kemerdekaan Indonesia Soekarno. Termasuk soal bagaimana Indonesia kala itu meyakinkan Tiongkok untuk hadir di KAA, soal Aljazair yang belum merdeka, hingga ke tingkah pemimpin Soviet Kruschev.

Cerita bersejarah itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan secara virtual dalam opening ceremony acara 'Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective', di Gedung ANRI, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).



Megawati menyebut, KAA adalah awal gerak solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika menyatu. Para pemimpin bangsa dari 29 negara bertemu untuk memenuhi panggilan sejarahnya, berjuang untuk mewujudkan tata dunia baru yang seharusnya bebas dari kolonialisme dan imperialisme. Megawati mengatakan, dirinya teringat bagaimana sang ayah, Soekarno, menceritakan sebelum terjadinya konferensi sampai berada di dalam konferensi.



“Yang paling saya kagumi adalah dengan caranya Bung Karno itu bisa mengajak yang namanya sekarang menjadi Republik Rakyat Tiongkok untuk ikut di dalam Konferensi Asia-Afrika tersebut. Ketika itu beliau berhubungan dengan Ketua Mao Zedong. Beliau bilangnya begini, ‘Kalian itu jangan mengurung diri saja di dalam yang disebut tirai bambu. Sudah saatnya kalian pun harus ikut sebagai salah satu bangsa yang mempunyai penduduk terbesar di dunia,” ungkap Megawati.



“Pendek ceritanya, yang dapat meyakinkan atas bantuan dari Perdana Menteri Zhou Enlai. Zhou Enlai sangat sepakat dengan Bung Karno. Akhirnya di situlah maka China itu ikut di dalam Konferensi Asia-Afrika dan dapat membuka dirinya seperti Tiongkok yang sekarang,” tambah Megawati.

Kisah yang berikutnya terjadi di tempat konferensi. Panitia KAA sudah diberitahu bahwa kalau ada negara yang belum merdeka, tetapi ikut dan hadir di Bandung. Oleh panitia, negara itu ditaruh ke tempat peninjau.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More