Komnas HAM Beberkan Dosa Besar Pengawas Pertandingan dalam Tragedi Kanjuruhan
Rabu, 02 November 2022 - 16:36 WIB
JAKARTA - Komnas HAM memaparkan temuan terbaru terkait Tragedi Kanjuruhan , Malang yang menewaskan setidaknya kurang lebih 135 orang. Salah satu yang diungkap Komnas HAM yakni bagaimana kesalahan dari pengawas pertandingan dalam match kali itu.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, sejak 20-30 September pihak keamanan dalam hal ini kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk pengamanan. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggelar latihan pengamanan selama 7 hari berturut-turut.
"Secara berturut-turut selama 7 hari Polres melakukan pelatihan di Stadion Kanjuruhan. Kapolres meminta semua batu dan barang pecah belah dibersihkan dari arena stadion untuk meminimalisasi pelemparan apa pun hasil pertandingannya," tegasnya.
Beka juga mengatakan pada saat itu Kapolres Malang meminta kepada anak buahnya untuk melakukan simulasi pengendalian massa jelang pertandingan tersebut. "Kapolres juga meminta Dalmas untuk latihan berbagai macam skenario," sambungnya.
Beka juga mengatakan dosa besar dalam kejadian ini yang dilakukan oleh match commissioner adalah hanya mengecek kondisi stadion semata. "Pada H-2 sebelum pertandingan Arema vs Persebaya, ini penting, karena match commissioner hanya melakukan pengecekan kondisi stadion. Tidak melakukan pengecekan rencana pengamanan," terangnya.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, sejak 20-30 September pihak keamanan dalam hal ini kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk pengamanan. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggelar latihan pengamanan selama 7 hari berturut-turut.
"Secara berturut-turut selama 7 hari Polres melakukan pelatihan di Stadion Kanjuruhan. Kapolres meminta semua batu dan barang pecah belah dibersihkan dari arena stadion untuk meminimalisasi pelemparan apa pun hasil pertandingannya," tegasnya.
Baca Juga
Beka juga mengatakan pada saat itu Kapolres Malang meminta kepada anak buahnya untuk melakukan simulasi pengendalian massa jelang pertandingan tersebut. "Kapolres juga meminta Dalmas untuk latihan berbagai macam skenario," sambungnya.
Beka juga mengatakan dosa besar dalam kejadian ini yang dilakukan oleh match commissioner adalah hanya mengecek kondisi stadion semata. "Pada H-2 sebelum pertandingan Arema vs Persebaya, ini penting, karena match commissioner hanya melakukan pengecekan kondisi stadion. Tidak melakukan pengecekan rencana pengamanan," terangnya.
(cip)
tulis komentar anda