Sosok Jenderal TNI (Purn) M Jusuf, Lolos dari Maut dan Bangun Masjid Megah di Akhir Hayat
Rabu, 02 November 2022 - 06:02 WIB
JAKARTA - Sosok Jenderal TNI (Purn) M Jusuf , mempunyai nama yang harum di kalangan prajurit TNI kala itu. Mantan Pangdam Hasanuddin ini dikenal sebagai Panglima ABRI yang sangat dekat dengan prajurit.
Seperti diungkap dalam buku ' Jenderal M Jusuf : Panglima Para Prajurit' tulisan Atmadji Sumarkidjo, Rabu (2/11/2022), begitu seringnya M Jusuf mendatangi barak dan menyapa para tentara di lapangan, dia sampai-sampai dikenal sebagai Bapak Para Prajurit.
Sesungguhnya karier militer Jusuf terakhir hanya sebagai Pangdam Hasanuddin. Setelah itu dia ditarik Bung Karno untuk masuk kabinet. Di era Soeharto, Jusuf juga kembali dipercaya sebagai menteri. Kendati demikian, statusnya masih militer aktif.
Tak mengherankan, penunjukannya sebagai Panglima ABRI pada 1978 dianggap kejutan besar. Jusuf orang pertama yang telah melepas baju dinas militer selama 13 tahun, tiba-tiba dipanggil untuk menjadi pemegang tongkat komando tertinggi ABRI.
Baca juga: Di Balik Konflik Jenderal M Jusuf Versus LB Moerdani
Semasa aktif menjadi tentara, Jusuf tercatat pernah memiliki pengalaman dahsyat. Mantan ajudan Kahar Muzakkar ini lolos dari maut ketika diberondong tembakan anak buah pentolan separatis Andi Selle dalam pertempuran di Pinrang. Dalam kepungan peluru dan ledakan granat, Jusuf berhasil selamat.
Nahas, pengawalnya gugur tertembus peluru. Selepas pensiun dari Pangab/Menhankam, dia dipercaya Soeharto untuk memimpin BPK. Jusuf tutup usia pada 8 September 2004 di kediamannya, Makassar.
Bangun Masjid Megah (Al Markaz Al Islami)
Pembangunan masjid megah menjadi salah satu peninggalan M Jusuf. Keinginannya untuk membangun masjid hingga pembangunan masjid tersebut terwujud, berawal dari jejak kakinya di Tanah Suci.
Seperti diungkap dalam buku ' Jenderal M Jusuf : Panglima Para Prajurit' tulisan Atmadji Sumarkidjo, Rabu (2/11/2022), begitu seringnya M Jusuf mendatangi barak dan menyapa para tentara di lapangan, dia sampai-sampai dikenal sebagai Bapak Para Prajurit.
Sesungguhnya karier militer Jusuf terakhir hanya sebagai Pangdam Hasanuddin. Setelah itu dia ditarik Bung Karno untuk masuk kabinet. Di era Soeharto, Jusuf juga kembali dipercaya sebagai menteri. Kendati demikian, statusnya masih militer aktif.
Tak mengherankan, penunjukannya sebagai Panglima ABRI pada 1978 dianggap kejutan besar. Jusuf orang pertama yang telah melepas baju dinas militer selama 13 tahun, tiba-tiba dipanggil untuk menjadi pemegang tongkat komando tertinggi ABRI.
Baca juga: Di Balik Konflik Jenderal M Jusuf Versus LB Moerdani
Semasa aktif menjadi tentara, Jusuf tercatat pernah memiliki pengalaman dahsyat. Mantan ajudan Kahar Muzakkar ini lolos dari maut ketika diberondong tembakan anak buah pentolan separatis Andi Selle dalam pertempuran di Pinrang. Dalam kepungan peluru dan ledakan granat, Jusuf berhasil selamat.
Nahas, pengawalnya gugur tertembus peluru. Selepas pensiun dari Pangab/Menhankam, dia dipercaya Soeharto untuk memimpin BPK. Jusuf tutup usia pada 8 September 2004 di kediamannya, Makassar.
Bangun Masjid Megah (Al Markaz Al Islami)
Pembangunan masjid megah menjadi salah satu peninggalan M Jusuf. Keinginannya untuk membangun masjid hingga pembangunan masjid tersebut terwujud, berawal dari jejak kakinya di Tanah Suci.
tulis komentar anda