Kisah Mbah Langkung Sosok Legenda yang Jadi Saksi Berdirinya Grup 2 Kopassus

Selasa, 01 November 2022 - 04:30 WIB


Mbah Langkung mengaku awalnya berjualan es lilin. Kala itu, korps baret merah belum bernama Kopassus.

“Sebelum Kopassus, iya, RPKAD, Kopassandha. Lha iya 4 pergantian sama Kopassus ini. Mbah Langkung di sini sudah lama pak,” tuturnya yang sedang mengenakan kebaya warna biru muda dengan masker.

Nah, nama panggilannya itu karena setiap jualannya kala itu hanya seharga Rp25. “Jualane selangkung (Rp25),” kata Mbah Langkung.



Mbah Langkung dan suaminya. Foto: Kanal YouTube Kandang Menjangan



Dia pun mengaku pernah dilarang berjualan di sekitar Grup 2 Kopassus. “Mbah jangan jual, jangan masuk,” kata Mbah Langkung menirukan seorang tentara yang melarangnya kala itu.

Namun, dia tidak patah semangat untuk mencari rezeki demi menyambung hidup. “Saya izin sama Pak Wadan grup saja. Selamat pagi Pak Komandan, Mbah Langkung izin jualan Pak Komandan, assalamualaikum Pak Komandan,” kata Mbah Langkung mengisahkan.

“Oh iya Mbah sini Mbah masuk. Sehat Mbah? Mbah Kakung sehat?” ucap Mbah Langkung menirukan seorang tentara yang dipanggilnya sebagai komandan itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More