Kunjungi Ponpes di Jateng, Kapolri Berpesan ke Ulama Ingatkan Umat Jaga Persatuan
Senin, 31 Oktober 2022 - 10:29 WIB
JAWA TENGAH - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menitipkan pesan ke para ulama untuk tetap bersinergi dan membantu pemerintah beserta Polri untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Hal ini disampaikan Jenderal Sigit saat melaksanakan rangkaian silaturahmi dengan beberapa ulama, tokoh agama, dan Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Tengah, Minggu 30 Oktober 2022.
Sigit menuturkan saat ini Indonesia tengah menghadapi tahun politik atau menjelang Pemilu serentak tahun 2024. Dalam pelaksanaan setiap Pemilu, biasanya akan muncul polarisasi soal perbedaan pilihan dari masyarakat.
"Kita sepakat polarisasi harus ditiadakan meskipun kita berbeda pilihan, tidak harus kita bermusuhan. Karena pada tahun 2019 kita rasakan polarisasi di masyarakat dan sekarang ini kalau kita lihat di medsos itu masih ada dan harapan kita di 2024 itu jangan terjadi lagi," ujar Sigit dikutip Senin (31/10/2022).
Oleh sebab itu, mantan Kabareskrim Polri ini menitipkan pesan kepada para ulama untuk saling menjaga satu sama lain, guna menghindari hal-hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Saya titip kepada para ulama ketika rakyatnya menanyakan saya harus berbuat apa, yang harus dilakukan kalau terkait dengan media sosial sampaikan saja saring sebelum sharing. Kalau jelek dihapus daripada dikirim menimbulkan masalah baru. Ini kita titip bisa dibantu hal-hal yang bisa memecah belah umat, bangsa. Maka tugas kita mengingatkan ke umat," jelas Sigit.
Menurutnya, jika stabilitas kamtibmas, politik dan ekonomi Indonesia aman, damai dan kondusif, maka tujuan atau visi dan misi nasional menuju Indonesia Emas 2045 serta menciptakan masyarakat maju dan sejahtera bisa terwujud.
Dalam kesempatan ini, Sigit pun menyampaikan bagaimana peran ulama yang bersinergi dengan pemerintah menjaga kondisi kamtibmas, politik dan ekonomi selama ini. Ia pun mencontohkan bagaimana keberhasilan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pada saat itu, Sigit bercerita masih banyak masyarakat yang masih belum mau divaksin lantaran masih mempertanyakan kehalalan. Namun, dengan langkah beberapa ulama mau divaksin membuat umat dan masyarakat juga ikut divaksin.
Hal ini disampaikan Jenderal Sigit saat melaksanakan rangkaian silaturahmi dengan beberapa ulama, tokoh agama, dan Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Tengah, Minggu 30 Oktober 2022.
Baca Juga
Sigit menuturkan saat ini Indonesia tengah menghadapi tahun politik atau menjelang Pemilu serentak tahun 2024. Dalam pelaksanaan setiap Pemilu, biasanya akan muncul polarisasi soal perbedaan pilihan dari masyarakat.
"Kita sepakat polarisasi harus ditiadakan meskipun kita berbeda pilihan, tidak harus kita bermusuhan. Karena pada tahun 2019 kita rasakan polarisasi di masyarakat dan sekarang ini kalau kita lihat di medsos itu masih ada dan harapan kita di 2024 itu jangan terjadi lagi," ujar Sigit dikutip Senin (31/10/2022).
Oleh sebab itu, mantan Kabareskrim Polri ini menitipkan pesan kepada para ulama untuk saling menjaga satu sama lain, guna menghindari hal-hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Saya titip kepada para ulama ketika rakyatnya menanyakan saya harus berbuat apa, yang harus dilakukan kalau terkait dengan media sosial sampaikan saja saring sebelum sharing. Kalau jelek dihapus daripada dikirim menimbulkan masalah baru. Ini kita titip bisa dibantu hal-hal yang bisa memecah belah umat, bangsa. Maka tugas kita mengingatkan ke umat," jelas Sigit.
Menurutnya, jika stabilitas kamtibmas, politik dan ekonomi Indonesia aman, damai dan kondusif, maka tujuan atau visi dan misi nasional menuju Indonesia Emas 2045 serta menciptakan masyarakat maju dan sejahtera bisa terwujud.
Dalam kesempatan ini, Sigit pun menyampaikan bagaimana peran ulama yang bersinergi dengan pemerintah menjaga kondisi kamtibmas, politik dan ekonomi selama ini. Ia pun mencontohkan bagaimana keberhasilan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pada saat itu, Sigit bercerita masih banyak masyarakat yang masih belum mau divaksin lantaran masih mempertanyakan kehalalan. Namun, dengan langkah beberapa ulama mau divaksin membuat umat dan masyarakat juga ikut divaksin.
tulis komentar anda