Jelang Muktamar ke-48, Din Syamsuddin Bagikan Kriteria Ideal Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Minggu, 30 Oktober 2022 - 06:50 WIB
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai tantangan yang dihadapi Muhammadiyah ke depan, baik skala nasional maupun global akan semakin berat, krusial, dan menantang.
Untuk itu, Din merasa Muhammadiyah perlu memberi respons yang tepat, cermat, dan strategis, baik untuk masalah Indonesia maupun tantangan dunia. Terlebih, Muhammadiyah merupakan organisasi kekuatan masyarakat madani nyata di Indonesia dan elemen dari gerakan Islam global.
"Untuk itu kepemimpinan pusat Muhammadiyah meniscayakan kepemimpinan yang responsif, transformatif, dan independen," ujar Din dikutip, Minggu (30/10/2022).
Menurut Din, pimpinan ideal Muhammadiyah harus sejalan dengan jati diri, visi, dan misi Muhammadiyah itu sendiri. Sebagai gerakan Islam, lanjutnya, pimpinan Muhammadiyah pertama dan utama harus memahami secara baik dan benar ajaran-ajaran Islam dari kedua sumbernya yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah al-maqbulah.
Tak hanya Itu, Din juga merasa pimpinan perlu paham aliran pemikiran di kalangan umat Islam sehingga mampu membawa Muhammadiyah secara baik dan benar. Din berpesan agar pimpinan Muhammadiyah dapat memahami ideologi.
"Kedua, perlu mampu membangun relasi dan komunikasi sosial baik secara nasional maupun internasional. Hal ini karena Muhammadiyah adalah faktor efektif dalam bangsa yang majemuk dan sudah diakui serta dihargai di dunia internasional," tutur Din.
"Ketiga, di tengah tarikan kelompok kepentingan politik dan rezim penguasa maka pimpinan Muhammadiyah harus merupakan figur-figur yang mandiri, berintegritas, luas dan luwes dalam pergaulan, serta tegas dalam pendirian," tandasnya.
Sebagai informasi, Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah direncanakan akan digelar di Solo, Jawa Tengah pada November 2022 mendatang. Acara ini berlangsung secara dua tahap, yaitu secara daring tanggal 5 November 2022 dan luring pada 19-20 November 2022 di Surakarta, Jawa Tengah.
Pada acara Muktamar secara luring akan dibuka oleh sambutan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Di acara Muktamar itu, selain membahas tanggapan PP dan penyusunan program, juga akan dibahas mengenai pemilihan pimpinan Muhammadiyah periode 2022-2027. Sekarang sudah ada 94 calon pimpinan yang telah terseleksi dan terverifikasi oleh panitia pemilihan.
Untuk itu, Din merasa Muhammadiyah perlu memberi respons yang tepat, cermat, dan strategis, baik untuk masalah Indonesia maupun tantangan dunia. Terlebih, Muhammadiyah merupakan organisasi kekuatan masyarakat madani nyata di Indonesia dan elemen dari gerakan Islam global.
"Untuk itu kepemimpinan pusat Muhammadiyah meniscayakan kepemimpinan yang responsif, transformatif, dan independen," ujar Din dikutip, Minggu (30/10/2022).
Menurut Din, pimpinan ideal Muhammadiyah harus sejalan dengan jati diri, visi, dan misi Muhammadiyah itu sendiri. Sebagai gerakan Islam, lanjutnya, pimpinan Muhammadiyah pertama dan utama harus memahami secara baik dan benar ajaran-ajaran Islam dari kedua sumbernya yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah al-maqbulah.
Tak hanya Itu, Din juga merasa pimpinan perlu paham aliran pemikiran di kalangan umat Islam sehingga mampu membawa Muhammadiyah secara baik dan benar. Din berpesan agar pimpinan Muhammadiyah dapat memahami ideologi.
"Kedua, perlu mampu membangun relasi dan komunikasi sosial baik secara nasional maupun internasional. Hal ini karena Muhammadiyah adalah faktor efektif dalam bangsa yang majemuk dan sudah diakui serta dihargai di dunia internasional," tutur Din.
"Ketiga, di tengah tarikan kelompok kepentingan politik dan rezim penguasa maka pimpinan Muhammadiyah harus merupakan figur-figur yang mandiri, berintegritas, luas dan luwes dalam pergaulan, serta tegas dalam pendirian," tandasnya.
Sebagai informasi, Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah direncanakan akan digelar di Solo, Jawa Tengah pada November 2022 mendatang. Acara ini berlangsung secara dua tahap, yaitu secara daring tanggal 5 November 2022 dan luring pada 19-20 November 2022 di Surakarta, Jawa Tengah.
Pada acara Muktamar secara luring akan dibuka oleh sambutan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Di acara Muktamar itu, selain membahas tanggapan PP dan penyusunan program, juga akan dibahas mengenai pemilihan pimpinan Muhammadiyah periode 2022-2027. Sekarang sudah ada 94 calon pimpinan yang telah terseleksi dan terverifikasi oleh panitia pemilihan.
(kri)
tulis komentar anda