Menko PMK Minta Polri Turun Tangan Usut Kasus Gagal Ginjal Akut
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 13:39 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Polri untuk turun tangan terkait kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak-anak. Permintaan tu disampaikan setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginformasikan adanya 133 kasus kematian anak-anak akibat gagal ginjal akut misterius.
"Meminta Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak-anak," kata Muhadjir Effendy kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Muhadjir, pengusutan tersebut penting dilakukan Polri untuk memastikan ada tindaknya tindak pidana di balik kasus kematian ratusan anak-anak akibat gagal ginjal akut misterius.
Sebab, dugaan sementara pemicu gagal ginjal akut misterius pada anak-anak belakangan ini ditenggarai adanya kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang melebihi ambang batas normal dalam obat batuk cair.
"Permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan SDM, khususnya perlindungan terhadap anak" terangnya.
Muhadjir mengantongi informasi bahwa zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG) pada obat jenis sirup di Indonesia masih impor. Atas dasar itu, Ia meminta agar Polri melacak asal muasal bahan baku tersebut.
"Perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," ungkapnya.
Untuk diketahui, permintaan pengusutan itu disampaikan oleh Muhadjir setelah mengadakan rapat koordinasi dengan Kemenkes, Kemendag, Kemenperin dan BPPOM secara virtual, pada Jumat, 21 Oktober 2022, malam.
Berdasarkan data dari Kemenkes, kasus gagal ginjal akut 2022 yang menyebabkan kematian ini hanya terjadi di tiga negara, yaitu Indonesia; Gambia; dan Nigeria.
"Meminta Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak-anak," kata Muhadjir Effendy kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Muhadjir, pengusutan tersebut penting dilakukan Polri untuk memastikan ada tindaknya tindak pidana di balik kasus kematian ratusan anak-anak akibat gagal ginjal akut misterius.
Sebab, dugaan sementara pemicu gagal ginjal akut misterius pada anak-anak belakangan ini ditenggarai adanya kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang melebihi ambang batas normal dalam obat batuk cair.
"Permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan SDM, khususnya perlindungan terhadap anak" terangnya.
Muhadjir mengantongi informasi bahwa zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG) pada obat jenis sirup di Indonesia masih impor. Atas dasar itu, Ia meminta agar Polri melacak asal muasal bahan baku tersebut.
"Perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," ungkapnya.
Untuk diketahui, permintaan pengusutan itu disampaikan oleh Muhadjir setelah mengadakan rapat koordinasi dengan Kemenkes, Kemendag, Kemenperin dan BPPOM secara virtual, pada Jumat, 21 Oktober 2022, malam.
Berdasarkan data dari Kemenkes, kasus gagal ginjal akut 2022 yang menyebabkan kematian ini hanya terjadi di tiga negara, yaitu Indonesia; Gambia; dan Nigeria.
(muh)
tulis komentar anda