Polri Ngaku Sudah Kantongi Identitas Pelaku Kerusuhan Tragedi Kanjuruhan
Senin, 10 Oktober 2022 - 17:05 WIB
JAKARTA - Polri mengaku sudah mengantongi siapa saja sosok perusuh di dalam tragedi Kanjuruhan , Malang. Berdasarkan hasil identifikasi tim investigasi, Polri akan segera menindak tegas pelaku-pelaku tersebut.
"Kami sudah mengidentifikasi pelaku-pelakunya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022).
Dedi mengungkapkan sosok pelaku kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut sudah dikantongi dari pemeriksaan rekaman kamera pemantau atau CCTV di sekitar tempat itu.
"Sudah tidak usah diimbau, yang jelas sudah kami identifikasi, dari tambahan CCTV yang kami temukan termasuk dari beberapa video dan foto yang kami temukan," jelas Dedi.
Sebelumnya, Polri menyatakan bahwa tidak ada satupun dokter spesialis yang menyebutkan bahwa korban tewas tragedi Kanjuruhan, Malang diakibatkan oleh gas air mata.
"Dari penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyalit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin (10/10/2022).
Dedi mengungkapkan bahwa dari informasi yang disampaikan oleh para dokter spesialis menyebutkan bahwa penyebab kematian para korban meninggal dunia tersebut lantaran terinjak-injak serta berdesak-desakan.
"Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen, karena apa, terjadi berdesak-desakan, terinjak-injak, bertumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak," papar Dedi.
"Kami sudah mengidentifikasi pelaku-pelakunya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022).
Dedi mengungkapkan sosok pelaku kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut sudah dikantongi dari pemeriksaan rekaman kamera pemantau atau CCTV di sekitar tempat itu.
"Sudah tidak usah diimbau, yang jelas sudah kami identifikasi, dari tambahan CCTV yang kami temukan termasuk dari beberapa video dan foto yang kami temukan," jelas Dedi.
Sebelumnya, Polri menyatakan bahwa tidak ada satupun dokter spesialis yang menyebutkan bahwa korban tewas tragedi Kanjuruhan, Malang diakibatkan oleh gas air mata.
"Dari penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyalit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin (10/10/2022).
Dedi mengungkapkan bahwa dari informasi yang disampaikan oleh para dokter spesialis menyebutkan bahwa penyebab kematian para korban meninggal dunia tersebut lantaran terinjak-injak serta berdesak-desakan.
"Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen, karena apa, terjadi berdesak-desakan, terinjak-injak, bertumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak," papar Dedi.
(kri)
tulis komentar anda