Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Sebut Gas Air Mata Pemicu Utama Jatuhnya Korban

Senin, 10 Oktober 2022 - 15:49 WIB
Tragedi Kanjuruhan terjadi dikarenakan gas air mata yang menjadi pemicu utama jatuhnya korban jiwa. Hal ini ditegaskan Komnas HAM menyikapi tragedi tersebut. Foto/ANTARA
JAKARTA - Tragedi Kanjuruhan terjadi dikarenakan gas air mata yang menjadi pemicu utama jatuhnya korban jiwa. Hal ini ditegaskan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyikapi tragedi di Stadion Kanjuruhan , Malang.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebut, adanya dugaan tersebut berdasarkan penyelidikan dengan instansi terkait di lokasi kejadian. Termasuk, dengan mewawancarai sejumlah saksi hidup.

"Pemicu utama adalah memang gas air mata yang menimbulkan kepanikan sehingga banyak supporter atau Aremania yang turun berebut untuk masuk (ke) pintu keluar, berdesak-desakan dengan mata yang sakit, dada yang sesak, susah nafas dan sebagainya," ujar Anam saat dikonfirmasi, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Kapolri Janji Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan



Lebih lanjut Anam menuturkan, dinamika di lapangan menjadi kian pelik saat suporter yang tengah berdesak-desakan dengan oksigen yang minim dihadapkan dengan pintu yang kecil untuk keluarnya ribuan suporter.

"Sedangkan pintu yang terbuka juga pintu kecil, sehingga berhimpit-himpitan kayak gitu lah yang sepanjang hari ini yang menyebabkan kematian," ungkapnya.

Padahal, lanjut, Anam, riuhnya suporter yang seharusnya terkendali justru malah menimbulkan huru-hara baru saat ditembakkannya gas air mata.

"Kalau kita lihat dengan cermat, terkendali sebenarnya, itu terkendali tapi semakin memanas ketika ada gas air mata, nah gas air mata inilah yang penyebab utama adanya kematian bagi sejumlah korban," tegasnya.

Sebelumnya, Komnas HAM tengah mengantongi informasi terkait banyaknya korban yang berjatuhan atas tragedi di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Terbaru, Komnas HAM menyebut, pihaknya telah menemukan informasi terkait gas air mata kedaluwarsa.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, pihaknya tengah mendalami adanya informasi penemuan gas air mata kedaluwarsa di stadion Kanjuruhan.

"Soal kadaluwarsa itu informasinya memang kita dapatkan, tapi memang perlu pendalaman," ujar Anam saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/10/2022).
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More