Deretan Jenderal Kopassus Jadi Panglima TNI, Nomor 4 Peraih Bintang Sakti

Senin, 10 Oktober 2022 - 05:57 WIB
Jenderal Kopassus ini meninggal dunia sekitar pukul 13.15, pada Jumat 1 Desember 2006 akibat gangguan paru-paru di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Jenazahnya tokoh militer sekaligus mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini dimakamkan di TMP Kalibata, jakarta Selatan.

4. Jenderal TNI (Purn) L.B. Moerdani

Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani, atau L.B. Moerdani, atau kerap disebut Benny Moerdani merupakan Jenderal Kopassus pertama yang menjabat sebagai Panglima TNI. Pria kelahiran Blora, Jawa Tengah pada 2 Oktober 1932 ini menjabat Panglima TNI ke-8 menggantikan Jenderal TNI M. Jusuf.

Dalam buku biografi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal (TNI) Prabowo Subianto” diceritakan Presiden Soeharto lebih memilih Benny Moerdani yang saat itu menjabat Asintel Hankam menjadi Panglima TNI.

Padahal saat itu, Mabes ABRI telah mengajukan tiga nama untuk menduduki jabatan tersebut. Ketiga nama tersebut yakni Pangkowilhan I Sumatera Letjen TNI Susilo Sudarman, Pangkowilhan II Jawa-Madura Letjen TNI Yogie S Memet dan Pangkowilhan III Letjen TNI Himawan Sutanto.

”Tapi Pak Benny masih Mayor Jenderal Pak, untuk jadi Pangab harus dari Letnan Jenderal dinaikkan pangkat menjadi Jenderal Bintang Empat,” ucap Panglima TNI M. Jusuf kepada Presiden Soeharto.

Tidak hanya itu, menyebut jika Benny Moerdani belum pernah menjabat sebagai Pangdam dan Komandan Brigade. Termasuk mengikuti pendidikan Sesko TNI. ”Iya, tapi dia dulu yang terjun ke Merauke,” tegas Pa Harto.

Tak dipungkiri, sepak terjang Benny Moerdani di medan operasi sangat melegenda. Terjun ke dunia militer sejak perang kemerdekaan, Benny selalu berada di garis depan pertempuran. Di antaranya, penumpasan pemberontakan bersenjata PRRI/Permesta pada 1958, pemberontakan DI/TII, konfrontasi dengan Malaysia, pembebasan sandera penumpang pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Thailand hingga Operasi Seroja di Timor Timur sekarang bernama Timor Leste.

Dikutip dari Buku “Kopassus untuk Indonesia” dalam Operasi Naga membebaskan Irian Barat sekarang bernama Papua dari tangan Belanda, Benny Moerdani dengan gagah berani memimpin pasukan di pedalaman belantara hutan Papua. Keberanian dan kecermatannya di medan operasi membuat pasukan elite Belanda kewalahan. Sulitnya memburu Benny Moerdani membuat Belanda menggelar sayembara dan menghargai nyawanya sebesar 500 gulden.

Berkat jasa-jasanya dalam operasi tersebut, Presiden Soekarno menyematkan “Bintang Sakti” kepada Benny Moerdani di Istana Merdeka pada 1962. Sebuah penghargaan kepada mereka yang yang menunjukkan keberanian dan ketabahan tekad melampaui dan melebihi panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas operasi militer.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More