Gugus Tugas Corona Diusulkan Diganti seperti BRR Era SBY

Sabtu, 04 Juli 2020 - 14:48 WIB
Politikus PKB Maman Imanulhaq mengusulkan, agar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 diganti dengan BRR yang pernah dibentuk di era Presiden SBY. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengusulkan, agar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 diganti dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) yang pernah dibentuk di era Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk membangun kembali kawasan Aceh setelah diterjang musibah Tsunami.

(Baca juga: Gugus Tugas Sebut Masalah Kasus Corona Harus Dilihat Per Daerah)

"Makanya yang saya usulkan, lembaga yang disebut dalam pidato Jokowi kalau bisa dihapus dulu adalah gugus tugas. Ganti gugus tugas dengan yang lebih betul-betul seperti BRR zaman SBY menangani tsunami Aceh. Sehingga semua ikut ritme," ujar Maman dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk Menanti Perombakan Kabinet, Sabtu (4/7/2020).



Kemudian kata dia, dana gampang dikucurkan, lalu data masuk di satu pintu. "Tidak tumpang tindih dan amburadul," ungkapnya. (Baca juga: Bertambah 1.301 Kasus, Jumlah Pasien Positif Covid-19 Capai 60.695 Orang)

Dia pun menyoroti kemarahan Presiden Jokowi kepada para pembantunya di rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2020. Kemudian, video kemarahan Presiden Jokowi itu diunggah Sekretariat Negara sepuluh hari kemudian.

"Nah, ini sebenarnya ada apa 10 hari baru ribut. Itu artinya, Presiden memberi kesempatan bagi menteri untuk mau bekerja keras dan memperbaiki kesalahannya. Lalu saya lihat bahwa selama 10 hari tidak ada gregetnya. Maka muncul lah, kita publik bisa menilai gestur kemarahan presiden," imbuhnya.

Menurut Maman, kemarahan Presiden Jokowi itu serius. "Bahwa dia marah, dia kecewa dengan kinerja kementerian menghadapi pandemi Covid-19. Bagaimanapun ini sebuah peristiwa yang harus dihadapi dng ekstraordinary. Dalam bahasa Jokowi tidak bisa biasa saja," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More