Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Wafat, HT: Legacy Beliau Sangat Luar Biasa bagi Indonesia dan Komunitas Global
Minggu, 18 September 2022 - 22:24 WIB
JAKARTA - Indonesia kembali berduka cita dengan berpulangnya salah satu putra terbaiknya. Ketua Dewan Pers Prof. Dr. H. Azyumardi Azra wafat di Rumah Sakit Serdang Selangor, Malaysia pada Minggu (18/9/2022) pukul 11.30 WIB atau 12.30 waktu setempat. Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyampaikan duka cita mendalam dan berbelasungkawa.
"Saya atas nama pribadi, serta keluarga besar MNC Group mengungkapkan rasa duka mendalam atas wafatnya Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Azyumardi Azra. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," ungkap Hary Tanoesoedibjo (HT), Minggu (18/9/2022).
Menurut HT, prestasi dan kontribusi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1998-2006 ini sangat luar biasa. Prof Azra, panggilan akrabnya, yang merupakan Ketua Dewan Pers 2022-2025 meninggalkan banyak legacy bagi bangsa Indonesia dan bahkan masyarakat global.
"Buah pemikiran, inspirasi, serta teladan Prof Azra berperan besar membentuk masyarakat Indonesia. Begitupun dengan pengaruh beliau kepada komunitas global. Kita sangat kehilangan atas wafatnya Prof Azra," ujar HT.
Diketahui, Azyumardi Azra berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat pekan lalu (16/9/2022) di negeri jiran, Malaysia. Lahir di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada 4 Maret 1955, Azyumardi merupakan salah satu cendekiawan Muslim. Pada Mei 2022, Prof Azra terpilih memimpin Dewan Pers.
Prof Azra yang pernah menjadi wartawan di majalah Panji Masyarakat pada 1979-1985 juga menjadi catatan tersendiri bagi HT. "Kita semua juga dapat meneladani kiprah beliau. Kerja keras berpadu dengan kerja cerdas dan terus mengembangkan diri dengan keilmuan yang luas," ulas HT.
Mengenyam pendidikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982, Azyumardi lantas meneruskan pendidikan di Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1998 hingga meraih gelar Master of Art (MA).
Dia juga mendapat gelar Master of Philosophy (MPhil) pada Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990. Suami dari Ipah Farihah ini juga menggenggam titel Doctor of Philosophy Degree tahun 1992, dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia : Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.
Prof Azra juga tercatat sebagai orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).
Pada 2010, ia menerima gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris, yakni Commander of the Order of British Empire.
Dengan gelar kehormatan itu, Azra telah diakui sebagai anggota keluarga bangsawan Inggris. Azra berhak memakai gelar 'Sir' di depan namanya hingga bebas keluar-masuk Inggris tanpa visa. Artinya, Azra 'dinobatkan' sebagai individu pemegang gelar 'Sir' pertama di Indonesia.
"Saya atas nama pribadi, serta keluarga besar MNC Group mengungkapkan rasa duka mendalam atas wafatnya Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Azyumardi Azra. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," ungkap Hary Tanoesoedibjo (HT), Minggu (18/9/2022).
Menurut HT, prestasi dan kontribusi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1998-2006 ini sangat luar biasa. Prof Azra, panggilan akrabnya, yang merupakan Ketua Dewan Pers 2022-2025 meninggalkan banyak legacy bagi bangsa Indonesia dan bahkan masyarakat global.
"Buah pemikiran, inspirasi, serta teladan Prof Azra berperan besar membentuk masyarakat Indonesia. Begitupun dengan pengaruh beliau kepada komunitas global. Kita sangat kehilangan atas wafatnya Prof Azra," ujar HT.
Diketahui, Azyumardi Azra berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat pekan lalu (16/9/2022) di negeri jiran, Malaysia. Lahir di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada 4 Maret 1955, Azyumardi merupakan salah satu cendekiawan Muslim. Pada Mei 2022, Prof Azra terpilih memimpin Dewan Pers.
Prof Azra yang pernah menjadi wartawan di majalah Panji Masyarakat pada 1979-1985 juga menjadi catatan tersendiri bagi HT. "Kita semua juga dapat meneladani kiprah beliau. Kerja keras berpadu dengan kerja cerdas dan terus mengembangkan diri dengan keilmuan yang luas," ulas HT.
Mengenyam pendidikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982, Azyumardi lantas meneruskan pendidikan di Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1998 hingga meraih gelar Master of Art (MA).
Dia juga mendapat gelar Master of Philosophy (MPhil) pada Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990. Suami dari Ipah Farihah ini juga menggenggam titel Doctor of Philosophy Degree tahun 1992, dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia : Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.
Prof Azra juga tercatat sebagai orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).
Pada 2010, ia menerima gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris, yakni Commander of the Order of British Empire.
Dengan gelar kehormatan itu, Azra telah diakui sebagai anggota keluarga bangsawan Inggris. Azra berhak memakai gelar 'Sir' di depan namanya hingga bebas keluar-masuk Inggris tanpa visa. Artinya, Azra 'dinobatkan' sebagai individu pemegang gelar 'Sir' pertama di Indonesia.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda