Hoaks Jelang Tahun Politik Bermunculan Termasuk ke Prabowo, Gerindra Minta Peran Aktif Kominfo
Kamis, 15 September 2022 - 15:42 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut kembali menjadi korban black campaign yakni konten hoaks di tahun politik. Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar lebih serius menangkal konten-konten hoaks.
Sebab, kata Dasco, jika berita hoaks dibiarkan menjamur bisa mengganggu stabilitas dalam bernegara. "Kominfo harus berperan aktif dalam memberantas konten negatif. Pemerintah punya alat-alat yang canggih untuk mengatasi itu. Jangan biarkan masyarakat menelan informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Dasco kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).
Konten hoaks yang dimaksud yakni informasi tentang Prabowo yang dinarasikan terjerat kasus hukum. Prabowo, dalam salah satu konten hoaks itu, disebut meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kasus tersebut.
"Tersebarnya konten yang penuh dengan fitnah kebohongan membuat persaingan yang tidak sehat. Ini jauh dari nilai-nilai kesatria dan etika kita dalam bernegara," ujar Wakil Ketua DPR RI ini.
Dasco yang juga merupakan Ketua Bappilu Partai Gerindra mengajak semua pihak menyambut tahun politik dengan sportif, dewasa dan tidak dibumbui dengan narasi-narasi kebohongan. Dasco ingin masyarakat juga semakin selektif dalam menerima informasi.
"Jangan mudah termakan dengan berita-berita hoaks. Kroscek dulu kebenarannya sebelum menyimpulkan. Jangan ada ruang untuk penyebar kebohongan," tegasnya.
Sebab, kata Dasco, jika berita hoaks dibiarkan menjamur bisa mengganggu stabilitas dalam bernegara. "Kominfo harus berperan aktif dalam memberantas konten negatif. Pemerintah punya alat-alat yang canggih untuk mengatasi itu. Jangan biarkan masyarakat menelan informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Dasco kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).
Konten hoaks yang dimaksud yakni informasi tentang Prabowo yang dinarasikan terjerat kasus hukum. Prabowo, dalam salah satu konten hoaks itu, disebut meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kasus tersebut.
Baca Juga
"Tersebarnya konten yang penuh dengan fitnah kebohongan membuat persaingan yang tidak sehat. Ini jauh dari nilai-nilai kesatria dan etika kita dalam bernegara," ujar Wakil Ketua DPR RI ini.
Dasco yang juga merupakan Ketua Bappilu Partai Gerindra mengajak semua pihak menyambut tahun politik dengan sportif, dewasa dan tidak dibumbui dengan narasi-narasi kebohongan. Dasco ingin masyarakat juga semakin selektif dalam menerima informasi.
"Jangan mudah termakan dengan berita-berita hoaks. Kroscek dulu kebenarannya sebelum menyimpulkan. Jangan ada ruang untuk penyebar kebohongan," tegasnya.
(rca)
tulis komentar anda