Marak Peretasan Data, Fadli Zon: Indonesia Dipermalukan Hacker
Minggu, 11 September 2022 - 17:04 WIB
JAKARTA - Sejak pekan lalu, bangsa Indonesia dihebohkan oleh hacker yang menyebut dirinya Bjorka. Data lembaga negara seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Komisi Pemilihan Umum (KPU), data Presiden, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri BUMN diretas dan diekspose olehnya.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan terjadinya kebocoran data ini. Dengan pengguna internet Indonesia di atas 200 juta, semestinya negara menjamin keamaman data warga negaranya.
"Sebagai negara dengan pengguna internet di atas 200 juta, seharusnya negara menjamin keamanan siber secara serius," kata Fadli saat dihubungi, Minggu (11/9/2022).
Menurut Fadli, dengan terjadinya kebocoran data yang masif seperti ini, menunjukkan negara masih amatiran dalam hal keamanan siber. Bahkan, Indonesia dipermalukan oleh beberapa hacker yang membongkar situs-situs dan data-data penting termasuk Menkominfo.
"Kebocoran ini menandakan keamanan siber kita masih amatiran. Bahkan kita dipermalukan oleh beberapa hacker yang membongkar situs-situs penting dan data termasuk data Menkominfo," ujarnya.
Oleh karena itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini mendesak agar segera dilakukan evaluasi total terhadap keamanan siber dan juga koordinasi antarlembaga. Jangan justru saling melempar tanggung jawab perihal masalah ini. "Harus ada evaluasi total soal keamanan siber dan koordinasi antar lembaga. Jangan saling lempar tanggung jawab," tandasnya.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan terjadinya kebocoran data ini. Dengan pengguna internet Indonesia di atas 200 juta, semestinya negara menjamin keamaman data warga negaranya.
"Sebagai negara dengan pengguna internet di atas 200 juta, seharusnya negara menjamin keamanan siber secara serius," kata Fadli saat dihubungi, Minggu (11/9/2022).
Menurut Fadli, dengan terjadinya kebocoran data yang masif seperti ini, menunjukkan negara masih amatiran dalam hal keamanan siber. Bahkan, Indonesia dipermalukan oleh beberapa hacker yang membongkar situs-situs dan data-data penting termasuk Menkominfo.
"Kebocoran ini menandakan keamanan siber kita masih amatiran. Bahkan kita dipermalukan oleh beberapa hacker yang membongkar situs-situs penting dan data termasuk data Menkominfo," ujarnya.
Oleh karena itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini mendesak agar segera dilakukan evaluasi total terhadap keamanan siber dan juga koordinasi antarlembaga. Jangan justru saling melempar tanggung jawab perihal masalah ini. "Harus ada evaluasi total soal keamanan siber dan koordinasi antar lembaga. Jangan saling lempar tanggung jawab," tandasnya.
(cip)
tulis komentar anda