Sejarah dan Latar Belakang Operasi Trikora, Upaya Pembebasan Irian Barat dari Belanda

Rabu, 07 September 2022 - 18:12 WIB
Salah satu langkah yang dilakukan sebagai pelaksanaan Trikora adalah dengan membentuk Komando Operasi yang bernama Komando Mandala pembebasan Irian Barat.

Dalam Komando Mandala, Mayjen TNI Soeharto didaulat menjadi panglima. Tugasnya adalah mempersiapkan, merancang, dan melaksanakan operasi militer untuk menggabungkan kembali Papua Barat dengan Indonesia.

Komando Mandala membuat strategi pembebasan Irian Barat menjadi tiga fase, yaitu Infiltrasi, Eksploitasi, dan Konsolidasi. Sebelum pelaksanaan operasi hari H, sempat terjadi gencatan senjata.

Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan kapal selam dari kesatuan korps hiu kencana yang berhasil melakukan operasi penyusupan dan mendaratkan pasukan.

Pada 15 Januari 1962, terlihat dua pesawat Belanda yang terbang melintasi formasi patroli ALRI. Akhirnya, pertempuran pun pecah dan menenggelamkan KRI Macan Tutul serta gugurnya Komodor Yos Sudarso.

Baca juga : Polisi Tembak Mati Anggota KKB Lerinus Murib dalam Kontak Senjata di Lapangan Trikora, Distrik Ilaga

Setelah melalui pertempuran panjang, pada 15 Agustus 1962 ditandatangani sebuah perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda yang dikenal sebagai ‘Perjanjian New York’ dan disaksikan langsung oleh Sekjen PBB U Thant.

Adapun isi perjanjian tersebut adalah Belanda menyerahkan kekuasaannya atas Irian Barat kepada Badan Pemerintahan Sementara PBB, yaitu UNTEA. Nantinya, UNTEA sendiri akan menyerahkan kekuasaan kepada Indonesia.

Selain itu, sebelum akhir tahun 1969 dengan pengawasan PBB, Indonesia akan melaksanakan Act of Free Choice (PEPERA), yaitu penentuan nasib sendiri bagi orang Irian. Mereka bebas memilih apakah ingin bergabung dengan Indonesia atau mendirikan sebuah negara baru.

Adapun hasil PEPERA yang dilakukan di delapan kabupaten dari 14 Juli hingga 2 Agustus 1969 secara bulat menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More