Diskusi Kementan Bersama ICMI Fokus terhadap Masalah Ini
Selasa, 06 September 2022 - 02:11 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengikuti diskusi yang digelar oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) secara daring, Kamis 1 September 2022. Dalam diskusi ini, pemerintah mengungkapkan tiga hal utama yang menjadi tantangan di peternakan.
Pandangan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementan, Nasrullah. Salah satunya kata dia, masih rendahnya minat para pelaku usaha ternak di bidang pembibitan.
"(Tantangan) kedua, ada peminat tapi dia (peternak) bersoal lagi di permodalan. Perbankan belum signifikan mendukung pelaksanaan usaha di dalam breeding ini. Dianggap mungkin investasi panjang dan lain-lain," kata Nasrullah dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan untuk sektor peternakan dinilai belum cukup menyokong perkembangan bidang usaha ternak Indonesia.
Dia menambahkan, tantangan berikutnya adalah sumber indukan ternak yang bisa diintroduksi untuk bisa dikembangkan di Indonesia.
Dia menilai, dibutuhkan kerja sama dari segala pihak yang terkait di dalamnya agar sektor peternakan Indonesia berkembang dengan maksimal hingga bisa menekan serbuan ternak dan daging ternak impor.
"Kondisi ini kalau kita hanya mengandalkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), sampai kiamat enggak akan selesai. Sehingga memang harus dilakukan langkah-langkah strategis," jelasnya.
Pandangan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementan, Nasrullah. Salah satunya kata dia, masih rendahnya minat para pelaku usaha ternak di bidang pembibitan.
"(Tantangan) kedua, ada peminat tapi dia (peternak) bersoal lagi di permodalan. Perbankan belum signifikan mendukung pelaksanaan usaha di dalam breeding ini. Dianggap mungkin investasi panjang dan lain-lain," kata Nasrullah dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan untuk sektor peternakan dinilai belum cukup menyokong perkembangan bidang usaha ternak Indonesia.
Dia menambahkan, tantangan berikutnya adalah sumber indukan ternak yang bisa diintroduksi untuk bisa dikembangkan di Indonesia.
Dia menilai, dibutuhkan kerja sama dari segala pihak yang terkait di dalamnya agar sektor peternakan Indonesia berkembang dengan maksimal hingga bisa menekan serbuan ternak dan daging ternak impor.
"Kondisi ini kalau kita hanya mengandalkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), sampai kiamat enggak akan selesai. Sehingga memang harus dilakukan langkah-langkah strategis," jelasnya.
(maf)
tulis komentar anda