PPP Buka Opsi Jadikan Suharso Monoarfa Ketua Majelis Pertimbangan Partai
Senin, 05 September 2022 - 16:34 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani mengatakan PPP ingin menempatkan Suharso Monoarfa di posisi terhormat. Foto: Dok.SINDOnews
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) akan mencarikan posisi lain yang terhormat di kepengurusan partai untuk Suharso Monoarfa . PPP membuka opsi menjadikan Suharso sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai.
"Kita ini sekarang sedang berbicara lah berkomunikasi Pak Harso ini ingin di mana. Kita ingin tempatkan beliau di posisi terhormat tapi tidak di puncak eksekutif partai," kata Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Wakil Ketua MPR itu mengungkapkan, bisa saja PPP memberikan opsi tukar posisi antara Suharso dengan Mardiono. Diketahui, Mardiono didapuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP menggantikan Suharso.
"Apakah misalnya beliau berkeinginan di majelis pertimbangan ini seperti tukar tempat dengan Mardiono boleh saja kenapa tidak?" ujarnya.
Kendati demikian, Arsul menegaskan jika sampai saat ini PPP belum memberikan keputusan apakah akan menukar posisi Suharso dengan Mardiono. Internal PPP masih membahasnya.
"Tapi itu kan nanti musyawarah dulu," pungkasnya.
"Kita ini sekarang sedang berbicara lah berkomunikasi Pak Harso ini ingin di mana. Kita ingin tempatkan beliau di posisi terhormat tapi tidak di puncak eksekutif partai," kata Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Wakil Ketua MPR itu mengungkapkan, bisa saja PPP memberikan opsi tukar posisi antara Suharso dengan Mardiono. Diketahui, Mardiono didapuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP menggantikan Suharso.
"Apakah misalnya beliau berkeinginan di majelis pertimbangan ini seperti tukar tempat dengan Mardiono boleh saja kenapa tidak?" ujarnya.
Kendati demikian, Arsul menegaskan jika sampai saat ini PPP belum memberikan keputusan apakah akan menukar posisi Suharso dengan Mardiono. Internal PPP masih membahasnya.
"Tapi itu kan nanti musyawarah dulu," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda