Rencana Pertemuan Puan dan Airlangga, PDIP Dinilai Jadi Penentu Peta Koalisi
Kamis, 01 September 2022 - 06:31 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto, dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, pada Sabtu 3 September 2022 mendatang. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani , Sabtu (3/9/2022). Sebelumnya Puan telah menemui Ketum Nasdem Surya Paloh, dan juga akan menemui Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Terkait pertemuan ini, Direktur Indonesian Political Opinion (IPO) Deddy Kurniansyah berpandangan, kunci perubahan peta koalisi, termasuk juga keterusungan tokoh yang diusung akan bergantung pada PDIP.
"Sehingga koalisi sekarang yang terbentuk tidak akan menemui di titik jenuhnya, artinya mereka tidak akan terkonfirmasi koalisi, kalau PDIP belum mengambil keputusan-keputusan elite," kata Deddy, Kamis (1/9/2022).
Namun sambung Deddy, posisi Golkar dalam koalisi, maupun Airlangga sebagai Ketum sangat positif. Karena bagaimana pun, ia tengah menduduki jabatan yang cukup strategis sebagai Menko Perekonomian.
"Ada orientasi kedua, lobi politik para elite. Dengan kiprah dia sebagai Menko, keberhasilan menjaga ekonomi, ini akan mungkin dipahami oleh elite. Sehingga, meski elektabilitas masih rendah, namun ada potensi diusung oleh mitra," tandas Deddy.
Terkait pertemuan ini, Direktur Indonesian Political Opinion (IPO) Deddy Kurniansyah berpandangan, kunci perubahan peta koalisi, termasuk juga keterusungan tokoh yang diusung akan bergantung pada PDIP.
"Sehingga koalisi sekarang yang terbentuk tidak akan menemui di titik jenuhnya, artinya mereka tidak akan terkonfirmasi koalisi, kalau PDIP belum mengambil keputusan-keputusan elite," kata Deddy, Kamis (1/9/2022).
Namun sambung Deddy, posisi Golkar dalam koalisi, maupun Airlangga sebagai Ketum sangat positif. Karena bagaimana pun, ia tengah menduduki jabatan yang cukup strategis sebagai Menko Perekonomian.
"Ada orientasi kedua, lobi politik para elite. Dengan kiprah dia sebagai Menko, keberhasilan menjaga ekonomi, ini akan mungkin dipahami oleh elite. Sehingga, meski elektabilitas masih rendah, namun ada potensi diusung oleh mitra," tandas Deddy.
(maf)
tulis komentar anda