Suharso Monoarfa Ogah Respons Desakan Mundur dari Ketum PPP, Ini Alasannya

Senin, 29 Agustus 2022 - 22:48 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menilai desakan agar dirinya mundur dari pimpinan partai berlambang kakbah itu tidak sesuai dengan mekanisme kepartaian. Foto/Dok.MPI
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menilai desakan agar dirinya mundur dari pimpinan partai berlambang kakbah itu tidak sesuai dengan mekanisme kepartaian. Desakan dari petinggi majelis PPP itu ditanggapi santai oleh Suharso Monoarfa.

"Itu enggak sesuai mekanisme saja," kata Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Suharso mengaku hingga saat ini juga tidak menerima surat desakan mundur dari ketua umum PPP yang telah dilayangkan oleh petinggi majelis PPP. Karena itu, ia memilih untuk tidak merespons desakan tersebut.



"Enggak perlu saya respons, saya enggak terima suratnya," ujarnya.



Diberitakan sebelumnya, pernyataan Suharso Monoarfa yang menyebut amplop kiai sebagai bentuk politik uang memicu polemik di internal partai tersebut. Tiga Majelis PPP yang terdiri dari Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan kembali mengirimkan surat kedua yang meminta Suharso Monoarfa untuk mengundurkan diri dari posisi ketua umum PPP.

Dalam surat tertanggal 24 Agustus 2022 tersebut, ketiga majelis meminta Suharso untuk mundur. Pengiriman surat kedua ini karena sebelumnya, surat pertama dari tiga majelis tak direspons.

"Permintaan pengunduran ini kepada saudara Suharso Monoarfa ini semata hanya untuk kebaikan kita bersama sebagai pengemban amanah dari pendiri PPP," bunyi keterangan tertulis surat tersebut, Senin (29/8/2022).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rca)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More