Pengamat Nilai Politik Gagasan yang Ditawarkan KIB Sangat Fundamental
Senin, 15 Agustus 2022 - 13:16 WIB
JAKARTA - Politik berbasis ide, gagasan, dan rasionalitas program, seperti yang ditawarkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) , adalah hal yang sangat penting dan fundamental. Hal ini dikatakan oleh pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman.
"Mengapa demikian, jelang 2024 setidaknya setahun terakhir ini. Kita dipertontonkan dengan prosesi politik elektoral yang hanya menekankan pada popularitas, elektabilitas, tanpa kekuatan ide dan gagasan," kata Airlangga saat memberi tanggapan atas penyampaian visi-misi KIB di Surabaya, Senin (15/8/2022).
Airlangga beranggapan, momen politik KIB ini adalah bagian dari rediscovery for our politicall way, atau penemuan kembali jalur politik.
"Karena Republik ini adalah Republik Indonesia yang dibangun oleh akal budi. Republik yang dibangun oleh intelektualitas, kebijaksanaan, dan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu ide dan gagasan menjadi sesuatu hal yang utama untuk diperjuangkan," tegasnya.
Ke depan menurut Airlangga, upaya memilih pemimpin Indonesia memang harus dengan mengusung ide, gagasan dan rasionalitas. "Kita tidak hanya memilih pemimpin yang memiliki konstituen besar, tapi kita memilih pemimpin yang layak untuk memimpin Republik Indonesia," tuturnya.
Tahapan selanjutnya yang harus diperjuangkan lebih dalam oleh KIB menurut Airlangga adalah, memperkuat kualitas demokrasi. Menjelang Pemilu 2024, KIB harus mengajak elite politik dan siapa pun yang ingin menjadi presiden, dipertemukan dan diuji secara kritis oleh rakyat, masyarakat sipil, intelektual dan akademisi.
"Saya berharap, ide, gagasan, rasionalitas yang menjadi prinsip visi dan misi KIB ini bisa menjadi matahari kesadaran dari politik indonesia, menjadi pohon beringin yang meneduhkan yang akarnya kuat di bumi Indonesia dan selanjutnya menjadi kiblatnya arah Republik Indonesia," tutup Airlangga.
"Mengapa demikian, jelang 2024 setidaknya setahun terakhir ini. Kita dipertontonkan dengan prosesi politik elektoral yang hanya menekankan pada popularitas, elektabilitas, tanpa kekuatan ide dan gagasan," kata Airlangga saat memberi tanggapan atas penyampaian visi-misi KIB di Surabaya, Senin (15/8/2022).
Airlangga beranggapan, momen politik KIB ini adalah bagian dari rediscovery for our politicall way, atau penemuan kembali jalur politik.
"Karena Republik ini adalah Republik Indonesia yang dibangun oleh akal budi. Republik yang dibangun oleh intelektualitas, kebijaksanaan, dan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu ide dan gagasan menjadi sesuatu hal yang utama untuk diperjuangkan," tegasnya.
Ke depan menurut Airlangga, upaya memilih pemimpin Indonesia memang harus dengan mengusung ide, gagasan dan rasionalitas. "Kita tidak hanya memilih pemimpin yang memiliki konstituen besar, tapi kita memilih pemimpin yang layak untuk memimpin Republik Indonesia," tuturnya.
Tahapan selanjutnya yang harus diperjuangkan lebih dalam oleh KIB menurut Airlangga adalah, memperkuat kualitas demokrasi. Menjelang Pemilu 2024, KIB harus mengajak elite politik dan siapa pun yang ingin menjadi presiden, dipertemukan dan diuji secara kritis oleh rakyat, masyarakat sipil, intelektual dan akademisi.
"Saya berharap, ide, gagasan, rasionalitas yang menjadi prinsip visi dan misi KIB ini bisa menjadi matahari kesadaran dari politik indonesia, menjadi pohon beringin yang meneduhkan yang akarnya kuat di bumi Indonesia dan selanjutnya menjadi kiblatnya arah Republik Indonesia," tutup Airlangga.
(maf)
tulis komentar anda