Pujian Prabowo ke Jokowi Dinilai Berlebihan dan Kontraproduktif
Senin, 27 April 2020 - 09:55 WIB
JAKARTA - Aktivis Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Polhukham) Nicholay Aprilindo menilai, pujian Ketua Umum Partai Gerindra yang juga sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu berlebihan.
Nicholay yang merupakan mantan Pengacara Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 ini ikut mengkritik.
"Terlalu berlebihan dan kontraproduktif, karena saat ini yang masyarakat butuhkan bukanlah pujian," ujar Nicholay kepada SINDOnews, Senin (27/4/2020).
Dia mengatakan, yang dibutuhkan masyarakat adalah perilaku serta kebijakan yang membumi dan betul-betul menyentuh kepentingan rakyat. (Baca juga: Puji Jokowi, Upaya Prabowo agar Mendapat Dukungan di 2024)
"Khususnya rakyat kecil yang miskin melarat serta kebutuhan lapangan kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat yang terpinggirkan oleh masuknya TKA Tiongkok yang begitu masif," katanya.
Selain itu, Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI 2011 ini juga menilai penanganan Covid-19 atau virus corona sangat terlambat.
"Karena terlalu meremehkan Covid-19 dengan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan efek domino seperti sekarang ini baik dari sisi kesehatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat serta bantuan penanganan Covid-19 itu sendiri," pungkasnya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, Prabowo Subianto mengungkapkan selama ini menjadi bagian kabinet Jokowi. Prabowo pun bersaksi, bahwa Jokowi terus berjuang demi kepentingan bangsa negara dan rakyat Indonesia.
"Saya melihat dari dekat cara cara pengambilan keputusan beliau dan selalu menjadi dasar pemikiran beliau adalah keselamatan rakyat yang paling miskin dan rakyat yang paling lemah," kata Prabowo.
Nicholay yang merupakan mantan Pengacara Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 ini ikut mengkritik.
"Terlalu berlebihan dan kontraproduktif, karena saat ini yang masyarakat butuhkan bukanlah pujian," ujar Nicholay kepada SINDOnews, Senin (27/4/2020).
Dia mengatakan, yang dibutuhkan masyarakat adalah perilaku serta kebijakan yang membumi dan betul-betul menyentuh kepentingan rakyat. (Baca juga: Puji Jokowi, Upaya Prabowo agar Mendapat Dukungan di 2024)
"Khususnya rakyat kecil yang miskin melarat serta kebutuhan lapangan kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat yang terpinggirkan oleh masuknya TKA Tiongkok yang begitu masif," katanya.
Selain itu, Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI 2011 ini juga menilai penanganan Covid-19 atau virus corona sangat terlambat.
"Karena terlalu meremehkan Covid-19 dengan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan efek domino seperti sekarang ini baik dari sisi kesehatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat serta bantuan penanganan Covid-19 itu sendiri," pungkasnya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, Prabowo Subianto mengungkapkan selama ini menjadi bagian kabinet Jokowi. Prabowo pun bersaksi, bahwa Jokowi terus berjuang demi kepentingan bangsa negara dan rakyat Indonesia.
"Saya melihat dari dekat cara cara pengambilan keputusan beliau dan selalu menjadi dasar pemikiran beliau adalah keselamatan rakyat yang paling miskin dan rakyat yang paling lemah," kata Prabowo.
(maf)
tulis komentar anda