Politikus PKS: Butuh Tindakan Cepat dari Pemimpin, Bukan Sekadar Pidato
Senin, 29 Juni 2020 - 13:03 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengkritisi video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap bawahannya. Apalagi, dalam tempo 10 hari sejak video itu direkam, tak ada tindakan nyata.
"Pak Presiden Joko Widodo @jokowi, dalam kondisi krisis diperlukan keputusan dan tindakan (action) cepat dari seorang pemimpin, bukan sekedar pidato dan mengeluh di depan menteri dan rakyat. #leadership," tulis Mardani di akun Twitternya, @MardaniAli Sera, Senin (29/6/2020).
Mardani menambahkan, pidato ini ternyata pidato 10 hari yang lalu, baru diunggah kemarin oleh Biro Pers Istana setelah 10 hari. "Dan dalam 10 hari ini belum ada keputusan dan tindakan apa pun dari Pak Jokowi setelah pidato marah2 dan mengeluh."
"Indonesia butuh kepemimpinan yang jelas, bukan sekadar mengeluh dan marah2 seakan pencitraan #leadership."
Diketahui, kemarin Istana mempublikasikan rekaman video Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna pada tanggal 18 Juni 2020. Pihak istana pun memberikan alasan mengapa rekaman video tersebut baru diunggah 10 hari setelahnya.
"Karena awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern. Namun setelah kami pelajari pernyataan presiden, banyak hal yang baik dan bagus untuk diketahui publik,” ungkap Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Senin (29/6/2020). ( ).
"Pak Presiden Joko Widodo @jokowi, dalam kondisi krisis diperlukan keputusan dan tindakan (action) cepat dari seorang pemimpin, bukan sekedar pidato dan mengeluh di depan menteri dan rakyat. #leadership," tulis Mardani di akun Twitternya, @MardaniAli Sera, Senin (29/6/2020).
Mardani menambahkan, pidato ini ternyata pidato 10 hari yang lalu, baru diunggah kemarin oleh Biro Pers Istana setelah 10 hari. "Dan dalam 10 hari ini belum ada keputusan dan tindakan apa pun dari Pak Jokowi setelah pidato marah2 dan mengeluh."
"Indonesia butuh kepemimpinan yang jelas, bukan sekadar mengeluh dan marah2 seakan pencitraan #leadership."
Diketahui, kemarin Istana mempublikasikan rekaman video Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna pada tanggal 18 Juni 2020. Pihak istana pun memberikan alasan mengapa rekaman video tersebut baru diunggah 10 hari setelahnya.
"Karena awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern. Namun setelah kami pelajari pernyataan presiden, banyak hal yang baik dan bagus untuk diketahui publik,” ungkap Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Senin (29/6/2020). ( ).
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda