7 Habib yang Memiliki Peran dalam Kemerdekaan RI, Nomor 5 Ciptakan Mars Hari Merdeka

Minggu, 31 Juli 2022 - 18:52 WIB


Syarif Abdul Hamid Al-Qadri atau dikenal dengan Sultan Hamid II lahir di Pontianak, Kalimatan Barat pada 12 Juli 1913 dari pasangan Syarif Muhammad Al-Qadri dan Syecha Jamilah Syarwani. Dia merupakan perancang Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Sultan Hamid II menempuh pendidikan sekolah dasar atau Europeesche Lagere School (ELS) di beberapa kota, yakni Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. Ia kemudian meneruskan pendidikan sekolah menengah umum atau Hoogere Burgerschool (HBS) di Bandung selama setahun. Lalu melanjutkan Technische Hoogeschool (THS) Bandung tapi tidak tamat.

Sultan Hamid II lalu menamatkan belajar di Koninklijke Militaire Academie (KMA) di Breda, Belanda. Ia meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda. Setelah lulus pada 1937, ia dilantik sebagai perwira KNIL berpangkat Letnan Dua.

Pada 17 Desember 1949, Sultan Hamid II dipilih Presiden Soekarno masuk dalam Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) tetapi tanpa adanya portofolio atau Menteri Negara Zonder Portofolio. Ia kemudian ditugaskan merencanakan, merancang, dan merumuskan gambar lambang negara.

Pada 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Sultan Hamid II. Sebagai ketua adalah Muhammad Yamin, dan Anggota Ki Hajar Dewantoro, MA Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Poerbatjaraka. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Dalam prosesnya, muncul dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Namun pemerintah dan DPR kemudian memilih rancangan Sultan Hamid II. Rancangan itu kemudian disempurnakan oleh Sultan Hamid II, Soekarno, dan Mohammad Hatta, dengan mengganti pita yang dicengkeram Garuda. Dari semula pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

Rancangan Lambang Negara juga kembali disempurnakan dengan mempertimbangan masukan-masukan dari banyak pihak, sehingga tercipta bentuk rajawali yang menjadi Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS.

Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978.

7. Al Habib Ahmad Assegaf
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More