Hasto: Bahaya Radikalisme Harus Disadari dan Dihadapi Bersama
Jum'at, 29 Juli 2022 - 19:08 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa bahaya radikalisme harus disadari dan dihadapi bersama agar tidak terus membesar dan menggerogoti keutuhan Indonesia. Hal tersebut dikatakan Hasto dalam Rapat Koordinasi Bidang Nasional (Rakorbidnas) Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (29/7/2022).
“Bahaya paham radikalisme, mereka masuk dalam alam pikir, mereka direkonstruksi dalam budaya, pendidikan, menggunakan berbagai cara untuk mengganggu Indonesia,” ujar Hasto.
Maka itu, Hasto mengatakan bahwa BBHAR PDIP harus turut membangun kekuatan ideologi Pancasila agar masuk dan hidup dalam benak masyarakat Indonesia. BBHAR didorong untuk lebih aktif bergotong royong menjaga dan membumikan Pancasila dalam keseharian masyarakat, seperti dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
“BBHAR itu memiliki peran yang sangat penting, bagaimana membangun kekuatan ideologi Pancasila ini sehingga masuk dalam benak rakyat Indonesia,” kata Doktor Ilmu Pertahanan tersebut.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, BBHAR harus berdiri di semua daerah di Indonesia. Tujuannya, selain untuk mengadvokasi masyarakat, juga sebagai benteng hukum dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Ada daerah yang belum bangun BBHAR, kami akan keluarkan instruksi. Partai juga harus percaya bahwa sengketa pemilu akan diselesaikan bersama BBHAR,” ujar Hasto.
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan DPP PDIP Yasonna H. Laoly sepakat bahwa paham radikalisme harus dilawan. Yasonna meminta kader-kader BBHAR menjaga militansi dalam memperjuangkan ideologi Pancasila.
“Paham radikalisme terus kita hadapi. Saudara di daerah juga harus militansi pada partai dan ideologi, militansi dalam komitmen,” pungkas Yasonna, sebelum menutup Rakorbidnas BBHAR itu.
Diketahui, BBHAR adalah salah satu badan PDIP yang menggelar Rakorbidnas sesuai perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serta amanat AD/ART PDIP untuk melakukan konsolidasi internal. Pelaksanaan Rakorbidnas ini diharapkan dapat mendukung kepemimpinan pusat partai untuk memenangkan Pemilu 2024.
Peserta Rakorbidnas yang digelar pada 28-29 Juli 2022 ini adalah BBHAR Pusat PDIP, serta BBHAR dari 34 provinsi yang diwakili kepala dan sekretaris. Acara diisi dengan penguatan materi terkait pemenangan pemilu, program, pemetaan wilayah dan survei, aturan pemilu, sengketa pemilu, dan penguatan ideologi.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
“Bahaya paham radikalisme, mereka masuk dalam alam pikir, mereka direkonstruksi dalam budaya, pendidikan, menggunakan berbagai cara untuk mengganggu Indonesia,” ujar Hasto.
Maka itu, Hasto mengatakan bahwa BBHAR PDIP harus turut membangun kekuatan ideologi Pancasila agar masuk dan hidup dalam benak masyarakat Indonesia. BBHAR didorong untuk lebih aktif bergotong royong menjaga dan membumikan Pancasila dalam keseharian masyarakat, seperti dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Baca Juga
“BBHAR itu memiliki peran yang sangat penting, bagaimana membangun kekuatan ideologi Pancasila ini sehingga masuk dalam benak rakyat Indonesia,” kata Doktor Ilmu Pertahanan tersebut.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, BBHAR harus berdiri di semua daerah di Indonesia. Tujuannya, selain untuk mengadvokasi masyarakat, juga sebagai benteng hukum dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Ada daerah yang belum bangun BBHAR, kami akan keluarkan instruksi. Partai juga harus percaya bahwa sengketa pemilu akan diselesaikan bersama BBHAR,” ujar Hasto.
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan DPP PDIP Yasonna H. Laoly sepakat bahwa paham radikalisme harus dilawan. Yasonna meminta kader-kader BBHAR menjaga militansi dalam memperjuangkan ideologi Pancasila.
“Paham radikalisme terus kita hadapi. Saudara di daerah juga harus militansi pada partai dan ideologi, militansi dalam komitmen,” pungkas Yasonna, sebelum menutup Rakorbidnas BBHAR itu.
Diketahui, BBHAR adalah salah satu badan PDIP yang menggelar Rakorbidnas sesuai perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serta amanat AD/ART PDIP untuk melakukan konsolidasi internal. Pelaksanaan Rakorbidnas ini diharapkan dapat mendukung kepemimpinan pusat partai untuk memenangkan Pemilu 2024.
Peserta Rakorbidnas yang digelar pada 28-29 Juli 2022 ini adalah BBHAR Pusat PDIP, serta BBHAR dari 34 provinsi yang diwakili kepala dan sekretaris. Acara diisi dengan penguatan materi terkait pemenangan pemilu, program, pemetaan wilayah dan survei, aturan pemilu, sengketa pemilu, dan penguatan ideologi.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(rca)
tulis komentar anda