Sejarah Pemberontakan APRA Lengkap dengan Latar Belakangnya
Minggu, 17 Juli 2022 - 20:32 WIB
Ultimatum yang menuntut pemerintah RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Negara Pasundan serta mengakui APRA sebagai tentara Pasundan, dikirimkan oleh Westerling pada pemerintah RIS 5 januari 1950.
Dalam tenggang waktu lima hari pemerintah RIS harus memberi jawaban dan akan terjadi perang bila tuntutan tersebut ditolak. Mengetahui hal tersebut, perintah penangkapan Westerling dikeluarkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 10 Januari 1950 demi mencegah agresi terjadi.
Benar saja, APRA mempercepat gerakannya dengan melakukan pembantaian anggota TNI di Kota Bandung dan berhasil menduduki Markas Staf Divisi Siliwangi. Letnan Kolonel Lemboh yang bertugas di wilayah tersebut juga ikut gugur bersamaan dengan warga sipil yang menjadi korban.
Ketika hendak melanjutkan pemberontakannya di Jakarta, upaya ini berhasil digagalkan oleh pemerintah RIS, APRIS, dan juga bantuan rakyat sipil pada masa itu. Dalam upaya penumpasan APRA di Bandung, pemerintah RIS menekan pimpinan tentara Belanda melalui perundingan dan operasi militer.
Hasil dari perundingan tersebut memutuskan untuk mendesak Westerling segera meninggalkan Bandung. Lantaran gagal melakukan kudeta. mengetahui reputasinya terancam, Westerling pun melarikan diri ke Belanda.
Demi mengenang perjuangan yang terjadi di tempat tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan monumen Dwikora dan Trikora yaang menjadi simbol perjuangan TNI, pada masa pemerintahannya.
Dalam tenggang waktu lima hari pemerintah RIS harus memberi jawaban dan akan terjadi perang bila tuntutan tersebut ditolak. Mengetahui hal tersebut, perintah penangkapan Westerling dikeluarkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 10 Januari 1950 demi mencegah agresi terjadi.
Benar saja, APRA mempercepat gerakannya dengan melakukan pembantaian anggota TNI di Kota Bandung dan berhasil menduduki Markas Staf Divisi Siliwangi. Letnan Kolonel Lemboh yang bertugas di wilayah tersebut juga ikut gugur bersamaan dengan warga sipil yang menjadi korban.
Ketika hendak melanjutkan pemberontakannya di Jakarta, upaya ini berhasil digagalkan oleh pemerintah RIS, APRIS, dan juga bantuan rakyat sipil pada masa itu. Dalam upaya penumpasan APRA di Bandung, pemerintah RIS menekan pimpinan tentara Belanda melalui perundingan dan operasi militer.
Hasil dari perundingan tersebut memutuskan untuk mendesak Westerling segera meninggalkan Bandung. Lantaran gagal melakukan kudeta. mengetahui reputasinya terancam, Westerling pun melarikan diri ke Belanda.
Demi mengenang perjuangan yang terjadi di tempat tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan monumen Dwikora dan Trikora yaang menjadi simbol perjuangan TNI, pada masa pemerintahannya.
(cip)
tulis komentar anda