Pengamat: Sebelum 14 Februari 2024, Jokowi Tak Akan Sampaikan Dukungan Terbuka
Sabtu, 16 Juli 2022 - 19:33 WIB
JAKARTA - Ada banyak faktor determinan penentu peta koalisi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 , di antaranya yakni relasi antar pimpinan tertinggi partai politik (parpol), keuntungan bagi parpol dan kuasa ekonomi atau pemodal yang ada di balik layar.
Pakar Komunikasi Politik Gun Gun Heryanto melihat pada kasus Ganjar Pranowo, meskipun dia menempati posisi teratas di banyak survei, tetapi pencalonannya ditentukan oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Misalnya Ganjar jadi atau tidak maju dari PDIP, game changer-nya (penentu permainan) ada di Bu Megawati sebagai pemilik hak prerogatif di PDIP,” ujar Gun Gun saat menanggapi survei Indopol dikutip, Sabtu (16/7/2022).
Kemudian, lanjut Gun Gun, ada pengaruh politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bagaimanapun Jokowi memiliki instrumen kekuasaan dan memiliki kepentingan agar bagaimana program-programnya selama memerintah dapat berlanjut di pemerintahan yang akan datang.
“Pak Jokowi punya kepentingan dari sustainability dari ragam program, yang itu juga mau enggak mau memberikan endorsement (dukungan),” jelasnya.
Namun, menurut Gun Gun, Jokowi tidak akan secara terbuka menyampaikan dukungannya kepada calon tertentu sebelum 14 Februari 2024 atau hari H Pemilu Serentak 2024. Artinya, Jokowi tidak akan menyebutkan nama-nama tertentu tapi menunjukkan dukungannya dengan gestur dan polisemik yang diinterpretasikan oleh publik.
“Hanya dari gesture politik, kemudian panggung yang bisa diinterpretasi secara polysemic tetapi bisa diinterpretasi ke si A atau ke si B, misalnya panggung Magelang (acara relawan Projo), kan bisa dibaca seperti itu. Komunikasi yang dibikin samar tapi mengarah pada tendensi pada satu titik yang diarahkan ke publik,” papar Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta ini.
Pakar Komunikasi Politik Gun Gun Heryanto melihat pada kasus Ganjar Pranowo, meskipun dia menempati posisi teratas di banyak survei, tetapi pencalonannya ditentukan oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Misalnya Ganjar jadi atau tidak maju dari PDIP, game changer-nya (penentu permainan) ada di Bu Megawati sebagai pemilik hak prerogatif di PDIP,” ujar Gun Gun saat menanggapi survei Indopol dikutip, Sabtu (16/7/2022).
Kemudian, lanjut Gun Gun, ada pengaruh politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bagaimanapun Jokowi memiliki instrumen kekuasaan dan memiliki kepentingan agar bagaimana program-programnya selama memerintah dapat berlanjut di pemerintahan yang akan datang.
“Pak Jokowi punya kepentingan dari sustainability dari ragam program, yang itu juga mau enggak mau memberikan endorsement (dukungan),” jelasnya.
Namun, menurut Gun Gun, Jokowi tidak akan secara terbuka menyampaikan dukungannya kepada calon tertentu sebelum 14 Februari 2024 atau hari H Pemilu Serentak 2024. Artinya, Jokowi tidak akan menyebutkan nama-nama tertentu tapi menunjukkan dukungannya dengan gestur dan polisemik yang diinterpretasikan oleh publik.
“Hanya dari gesture politik, kemudian panggung yang bisa diinterpretasi secara polysemic tetapi bisa diinterpretasi ke si A atau ke si B, misalnya panggung Magelang (acara relawan Projo), kan bisa dibaca seperti itu. Komunikasi yang dibikin samar tapi mengarah pada tendensi pada satu titik yang diarahkan ke publik,” papar Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta ini.
(kri)
tulis komentar anda