Survei LSN: Elektabilitas Prabowo Subianto Secara Nasional Kian Menguat
Jum'at, 15 Juli 2022 - 15:40 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Gema Nusantara Bakry mengatakan bahwa elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto kian menguat secara nasional.
"Elektabilitas Menteri Pertahanan itu secara perlahan tapi pasti terus menguat," ujar Gema dalam paparan hasil survei secara daring, Jumat (15/7/2022). Baca Juga: Penjelasan Indopol Terkait Elektabilitas Prabowo Dibalap Anies Baswedan
Gema menyebut berdasarkan hasil survei LSN yang dilaksanakan pada 10-24 Juni 2022 sebanyak 29,5% dari 1.500 responden mengatakan bakal memilih Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini.
"Ketika LSN menanyakan kepada responden siapa yang akan dipilih jika pemilihan presiden dilaksanakan saat ini, sebanyak 29,5% mengaku akan memilih Prabowo Subianto," ucapnya.
Kemudian, kata Gema, sebanyak 23,1% mengatakan akan memilih Ganjar Pranowo, lalu 18,5% menegaskan pilihannya kepada Anies Baswedan. Sementara itu tokoh-tokoh medioker (papan tengah) elektabilitasnya cenderung stagnan dan sebagian menurun, seperti Ridwan Kamil (7,6%), Sandiaga Uno (4,2%), Ahok (2,6%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2,5%).
Sebelumnya, LSN juga sempat merilis hasil survei yang dilakukan pada Februari 2022, hasilnya menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 21,9% dan berada di posisi puncak. Artinya, Prabowo mengalami kenaikan 7,6% dalam kurun waktu 4 bulan.
Gema menilai kenaikan elektabilitas Prabowo ini terjadi di tengah elektabilitas sejumlah tokoh lain yang cenderung stagnan bahkan menurun.
Sebagai informasi, survei LSN dilaksanakan pada pada 10-24 Juni 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun.
Jumlah sampel sebanyak 1.500 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu dengan kuesioner.
Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,53% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan Biro Pusat Statistik (BPS).
"Elektabilitas Menteri Pertahanan itu secara perlahan tapi pasti terus menguat," ujar Gema dalam paparan hasil survei secara daring, Jumat (15/7/2022). Baca Juga: Penjelasan Indopol Terkait Elektabilitas Prabowo Dibalap Anies Baswedan
Gema menyebut berdasarkan hasil survei LSN yang dilaksanakan pada 10-24 Juni 2022 sebanyak 29,5% dari 1.500 responden mengatakan bakal memilih Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini.
"Ketika LSN menanyakan kepada responden siapa yang akan dipilih jika pemilihan presiden dilaksanakan saat ini, sebanyak 29,5% mengaku akan memilih Prabowo Subianto," ucapnya.
Kemudian, kata Gema, sebanyak 23,1% mengatakan akan memilih Ganjar Pranowo, lalu 18,5% menegaskan pilihannya kepada Anies Baswedan. Sementara itu tokoh-tokoh medioker (papan tengah) elektabilitasnya cenderung stagnan dan sebagian menurun, seperti Ridwan Kamil (7,6%), Sandiaga Uno (4,2%), Ahok (2,6%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2,5%).
Sebelumnya, LSN juga sempat merilis hasil survei yang dilakukan pada Februari 2022, hasilnya menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 21,9% dan berada di posisi puncak. Artinya, Prabowo mengalami kenaikan 7,6% dalam kurun waktu 4 bulan.
Gema menilai kenaikan elektabilitas Prabowo ini terjadi di tengah elektabilitas sejumlah tokoh lain yang cenderung stagnan bahkan menurun.
Sebagai informasi, survei LSN dilaksanakan pada pada 10-24 Juni 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun.
Jumlah sampel sebanyak 1.500 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu dengan kuesioner.
Baca Juga
Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,53% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan Biro Pusat Statistik (BPS).
(kri)
tulis komentar anda